Find Us On Social Media :

Dikirim Jokowi untuk Pantau Kondisi Ani Yudhoyono, Dokter Terawan yang Punya Metode 'Cuci Otak' untuk Sembuhkan Stroke Pernah Diberhentikan IDI, Alasannya?

By Tatik Ariyani, Kamis, 14 Februari 2019 | 15:30 WIB

 

Intisari-Online.com - Istri Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono (Kristiani Herrawati kini tengah dirawat di National University Hospital Singapura karena mengidap kanker darah.

Guna memantau perkembangan kesehatan Ani Yudhoyono, istana kepresidenan pun telah mengirimkan dokter dari Indonesia.

"Sudah (kirim), Kepala RSPAD, kemarin diskusi dengan saya, sudah berangkat kemarin," ujar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/2/2019), seperti dilansir dari Warta Kota.

Kepala RSPAD Gatot Soebroto saat ini adalah Mayor Jenderal TNI Dr dr Terawan Agus Putranto SpRad (K) RI.

Baca Juga : Mengenal Dokter Terawan yang Dikirim Jokowi untuk Pantau Kondisi Ani Yudhoyono: Punya Metode 'Cuci Otak yang Sembuhkan Stroke dalam 29 Menit

Nama dokter Terawan sendiri sempat menjadi perbincangan hangat pada April 2018 saat dirinya diberhentikan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terkait metode 'cuci otak' yang dikembangkannya.

Saat itu, Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prijo Sidipratomo mengungkapkan, pemberhentian sementara dilakukan karena Terawan dianggap melakukan pelanggaran kode etik kedokteran.

"Pelanggaran kode etik itu yang pasti kami tidak boleh mengiklankan, tidak boleh memuji diri, itu bagian yang ada di peraturan etik. Juga tidak boleh bertentangan dengan sumpah doker," ujar Prijo dalam wawancara yang ditayangkan Kompas TV, Selasa (3/4/2018).

Baca Juga : Pacarnya Selingkuh dengan Pria yang Bersahabat dengannya Selama 20 Tahun, Pria Ini Adakan Pesta Meriah untuk 'Merayakannya'