Find Us On Social Media :

Membangun Sinergitas, Mengurangi Risiko Gempa Bumi dan Tsunami

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 14 Februari 2019 | 19:45 WIB

Intisari-Online.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan rapat koordinasi mitigasi penanganan Bencana Gempa & Tsunami di Auditorium Kantor Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), pada Rabu (06/02).

Rapat tersebut dihadiri oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo, Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar, Ketua DPRD Sumbar, serta para kepala daerah se-Sumbar.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyampaikan ada 8 titik zona gempa yang perlu diwaspadai. Demikian keterangan pers yang dikeluarkan oleh Bagian Hubungan Masyarakat Biro Hukum dan Organisasi BMKG.

Baca Juga : Peringatan BMKG 17-18 Januari 2019: Daftar Wilayah yang Berpotensi Mengalami Cuaca Ekstrem

“Hasil riset tim Puslitbang BMKG menggunakan analisis distribusi spasial B-value. Ada 8 titik zona gempa (megathrust) yang perlu mendapatkan perhatian khusus, salah satunya adalah Kabupaten Kepulauan Mentawai. Megathrust Mentawai adalah yang paling diwaspadai,” tutur Dwikorita.

Dwikorita menjelaskan telah menambah unit khusus untuk mengawasi Kepulauan Mentawai.

“Kami memiliki Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Sumbar tapi kami tambah dengan membangun mini UPT regional Padang Panjang untuk memfokuskan pengamatan khusus pada gempa yang dipicu sesar aktif yang ada di Sumbar,” papar Dwikorita.

Baca Juga : Gempa Kecil Bermunculan, 'Megathrust' Mentawai yang Ratusan Tahun Terkunci Bisa 'Terbangun'

Pada rapat tersebut, BMKG secara simbolis melakukan serah terima rencana penempatan 50 unit EEWS (Earthquake Early Warning System) yang akan ditempatkan di Kepulauan Mentawai dan di pesisir Sumbar.

“EEWS akan memberikan peringatan dini bahaya guncangan yang ditimbulkan akibat gempa. Sistem ini dapat bermanfaat mengurangi dampak kerusakan infrastruktur vital seperti pembangkit listrik, dan mesin-mesin pabrik. EEWS secara otomatis akan mematikan sistem kelistrikan/sistem mekanik ketika ada peringatan gempa,” ujar Dwikorita.

Langkah nyata lainnya dari BMKG adalah dengan memasang program WRS.

Baca Juga : Ikan Ini Muncul Ke Daratan, Penduduk Jepang Khawatir akan Terjadi Gempa dan Tsunami

“Langkah mitigasi sudah disiapkan oleh BMKG, baik itu dari segi observasi, processing, diseminasi dan koordinasi dengan pihak terkait. Untuk diseminasi (penyebaran) informasi, BMKG telah menyiapkan 15 Warning Receiver System (WRS) di BPBD Kab/Kota di Sumbar, serta di TNI AL Lantamal Padang,” ungkap Dwikorita.