Penulis
Intisari-Online.com –Kristiani Herawati yang kerap dikenal sebagai Ani Yudhoyono, istri Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono mengidap kanker.
Kabar tersebut disampaikan langsung oleh SBY dalamvideo yang diterima Kompas.com dari Imelda Sari, Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat, Rabu (13/2/2019).
"Dengan rasa prihatin, saya sampaikan kepada para sahabat di Tanah Air, Ibu Ani mengalami blood cancer atau kanker darah," kata SBY dari Singapura, seperti dilansir darikompas.com.
Ibu Ani sendiri kini tengah dirawat intensif diNational Universtiy Hospital Singapura sejak2 Februari 2019 atas rekomendasi tim dokter kepresidenan Indonesia.
Baca Juga : Ani Yudhoyono Terkena Kanker Darah: Ini 5 Gejala Leukemia yang Sering Diabaikan
Kanker darah kerap dianggap sebagai salah satu jenis kanker yang mematikan karena sangat sulit untuk disembuhkan.
Bahkan jika sudah menggunakan cara-cara paling mutakhir.
Namun, tahukah Anda bahwa ada seorang wanita asal Inggris yang justru sembuh total dari kanker darah justru berkat bahan-bahan yang kerap ada di dapur orang Indonesia, yaitu kunyit.
Wanita bernamaDieneke Ferguson dari London utara, Inggris, sebelumnya "gagal" sembuh dari kanker setelah menjalani metode konvensional seperti kemoterapi.
Baca Juga : Inspiratif! Perempuan Ini Membuktikan Kunyit Bisa Menyembuhkan Kanker Darah yang Ia Derita
Wanita berusia 67 tahun itu telah berjuang mengobati kanker darah selama bertahun-tahun, yang dideritanya sejak 2007.
Namun, ia tidak sembuh juga meskipun sudah menjalani berbagai terapi untuk penderita kanker darah.
Karena sudah putus asa, akhirnya ia menghentikan semua obat-obatan kimia dan mulai mengonsumsi kunyit.
Tidak disangka ia justru menjadi sembuh dan kini menjalani kehidupannya secara normal kembali.
Menurut para dokter, kasus Dieneke ini adalah yang pertama tercatat secara langsung, dimana pasien kanker sembuh dengan menggunakan tanaman bumbu dapur setelah menghentikan terapi pengobatan konvensional.
Disebutkan myeloma menyebar dengan cepat pada tubuh Dieneke setelah menjalani tiga sesi kemoterapi dan 4 kali transplantasi sel punca.
Itu sebabnya, ia kemudian memilih untuk mengonsumsi bubuk kunyit sebanyak 8 gram per hari, sebagai dosis yang diperlukan untuk pengobatan.
Sekadar tahu, kebanyakan pasien kanker rata-rata bertahan hidup sekitar 5 tahun.
Baca Juga : Sudah Murah, Bahan-bahan Alami yang Dipercaya Ampuh Mencegah Kanker Darah Ini pun Mudah Didapat
Pada Dieneka, kanker itu kambuh kembali dan ia jatuh sakit lagi.
Hingga pada 2011 ia menemukan cara pengobatan lain di internet, dan memutuskan untuk mencobanya sebagai usahanya yang terakhir.
Curcumin yang berbentuk tablet itu cukup mahal, sekitar 50 poundsterling atau Rp1 juta untuk 10 hari.
Sayangnya, kunyit yang ada di dapur hanya mengandung 2 persen curcumin saja, jadi sulit untuk dikonsumsi sesuai dosis yang dibutuhkan.
Meskipun demikian, Dieneke terus mengonsumsi tablet kunyit tanpa terapi lanjutan dan jumlah sel kankernya menjadi menurun.
“Sepengetahuan kami, ini adalah laporan pertama dimana curcumin memperlihatkan suatu jawaban obyektif bagi penyakit progresif tanpa pengobatan konvensional.”
Komentar itu ditulis oleh dokter yang merawat Dieneke dari Bart Health NHS Trust, di British Medical Journal Case Report.
Menurut pakar Dr. Abbas Zaidi, beberapa pasien myeloma mengonsumsi suplemen tambahan bersama dengan pengobatan konvensional.
Baca Juga : 11 Fakta tentang Leukemia dan Kanker Darah Lainnya yang Wajib Diketahui
Hanya sedikit, jikapun ada, yang menggunakan suplemen tambahan sebagai sebuah alternatif dari standar terapi animyeloma.
Meskipun demikian, sudah berabad-abad, lebih dari 50 penelitian yang menguji curcumin, yaitu pigmen kunyit yang memberikan warna kuning terang.
Namun mereka menambahkan: “Ketiadaan pengobatan antimyeloma selanjutnya, pasien dalam masa kestabilan, dan kestabilannya tidak berubah selama lebih dari 5 tahun dengan kualitas hidup yang bagus.”
Mereka mengesankan bahwa kunyit dapat melindungi dalam melawan beberap kanker, seperti juga Alzheimer, penyakit jantung, dan depresi.
Kunyit juga menjukkan bisa membantu mempercepat penyembuhan setelah operasi dan efektif untuk pengobatan arthritis.
Kunyit digunakan secara luas dalam pengobatan ala Timur, dan telah diteliti akan manfaat sebagai antiperadangan dan antiseptik.
Meskipun demikian, curcumin tidak diresepkan secara meluas karena kunyit belum pernah diuji dalam skala besar.
Para dokter menuliskan bahwa ‘aktivitas biologis dari curcumin benar-benar luar biasa’, termasuk sebagai antiproliferatif (tumbuhnya jaringan baru) dalam penyebaran berbagai sel tumor.
Namun Profesor Jamie Cavenagh, salah satu penulis penelitian itu, menekankan bahwa itu tidak bekerja bagi semua pasien.
Ia mengatakan, banyak dari pasiennya mengonsumsi curcumin pada tingkatan berbeda di pengobatan mereka. Ia tidak menyalahkannya.
Menurutnya, Dieneke adalah pasien yang merespon dengan baik yang telah ia observasi, dan itu jelas sekali karena mereka telah menghentikan semua pengobatan lainnya.
Dilansir dari situs Mirror, Jumat (5/1), Dieneke Ferguson menjalankan usaha Hidden Art, yaitu sebuah bisnis nirlaba yang membantu seniman memasarkan karya mereka.
Ia bercerita, dirinya sempat frustasi karena dokter tidak dapat merekomendasikan kunyit.
Itu sebabnya, ia ingin lebih banyak lagi penelitian tentang kunyit.
“Aku berharap ceritaku ini akan menuntun banyak orang untuk lebih mencari manfaat luar biasa dari curcumin bagi kesehatan,” tutup Dieneke Ferguson.
Sekadar tahu:
1. Kunyit adalah rempah-rempah berwarna kuning yang meluas digunakan sebagai bumbu di India, juga di Indonesia, serta sebagai pewarna makanan.
2. Tanaman yang disebut Curcuma longa itu ditanam di kawasan Asia. Bagian akar tanaman itu dikeringkan dan digunakan dalam pengobatan ala Timur selama berabad-abad.
3. Kunyit mengandung bahan aktifcurcuminyang dihubungkan sebagai antioksidan, antiradang, dan bahan antiseptik lainnya.
4. Penelitian menunjukkan bahwa kunyit adalah pereda sakit yang efektif dan juga mengurangi resiko penyakit paru-paru, Alzheimer, penyakit jantung, dan depresi.
(Moh Habib Asyhad)
Baca Juga : Seorang Pria China Rela Menjadi Karung Tinju Demi Mengobati Anaknya yang Mengidap Kanker Darah