Find Us On Social Media :

Jumlah Utang Amerika Serikat Terus Membengkak, Hampir 60 Kali Lipat Lebih Besar dari Utang Indonesia

By Afif Khoirul M, Rabu, 13 Februari 2019 | 17:15 WIB

 

Intisari-online.com - Meski negara adikuasa, ternyata Amerika Serikat juga tidak bisa menghindari utang berlebih.

Hal itu terlihat dari jumlah utangnya yang disebut terus membengkak hingga kini, bahkan jumlahnya melebihi utang Indonesia.

Utang Amerika Serikat ( AS) dilaporkan mencapai 22 triliun dollar AS, atau Rp308.709 triliun, pertama dalam sejarah negara itu.

Sedangkan Indonesia diketahui memiliki utang sebesar Rp5.257 triliun menurut data dari Kementrian Keuangan Indonesia.

Baca Juga : Mengerikan! Akibat Kelalaian Medis, Sebuah Gunting Tertanam di Perut Pasien Selama 3 Bulan

Pernyataan harian Kementerian Keuangan AS pada Selasa (12/2/2019) menunjukkan utang nasional telah berada di angka 22,01 triliun dollar AS, atau Rp 308.872 triliun.

Dilaporkan New York Post, sebagai perbandingan, utang AS mencapai 19,95 triliun dollar AS, sekitar Rp 279,954 triliun, ketika Presiden Donald Trump dilantik pada Januari 2017.

Utang itu meningkat sejak Trump memperkenalkan paket kebijakan pemotongan pajak 1,5 triliun dollar AS, atau Rp 21.046 triliun.

Kemudian tindakan Kongres AS pada tahun lalu untuk meningkatkan anggaran belanja di sektor domestik serta program militer.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

USA Today memberitakan, AS menambah utang baru 1 triliun dollar AS, atau Rp 14.033 triliun, dalam 11 bulan terakhir.

Michael Peterson, kepala lembaga think tank tanggung jawab fiskal Yayasan Peter G Peterson berkata, angka terbaru itu merupakan peringatan.

Menurut Peterson, mencapai angka 22 triliun dollar AS menunjukkan kondisi fiskal negara tidak sekadar tak berkelanjutan, namun mengalami percepatan.

"Utang nasional kami yang semakin meningkat memberi permasalahan karena bisa mengancam masa depan ekonomi setiap warga Amerika," terangnya.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

Peterson menjelaskan, bunga utang Negeri "Uncle Sam" saja mencapai 1 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 14 triliun, setiap harinya.

"Jika kami meminjam triliun demi triliun lagi, maka suku bunganya membebani ekonomi, dan menyulitkan pendanaan investasi di masa depan," papar Peterson.

Utang nasional juga bisa menyulitkan pemerintah menangkal resesi di masa depan maupun fokus kepada program yang membantu orang miskin.

Utang nasional merupakan total defisit anggaran tahunan AS. Kantor Anggaran Kongres AS (CBO) mematok defisit tahun ini mencapai 897 miliar dollar AS, atau Rp 12.581 triliun.

Baca Juga : Tak Perlu Memarahi atau Menghukum Anak, Ini 8 Cara Mudah Disiplinkan Anak

Jumlah tersebut mengalami peningkatan 15,1 persen dibanding defisit 2017 yang mencapai 779 miliar dollar AS, atau Rp 19.925 triliun.

CBO memproyeksikan kenaikan defisit itu bakal terus meningkat, dan berada di titik 1 triliun AS pada awal 2022, dan tidak turun selama 2029.

Kebanyakan dari defisit tersebut dilaporkan berasal dari tingginya pendanaan keamanan sosial dan jaminan medis generasi Baby Boomers yang pensiun.

Tim ekonomi Trump bersikukuh pemotongan pajak pada akhirnya bakal terbayar dari pertumbuhan ekonomi yang cepat.

Baca Juga : Begadang Sambil Main Ponsel pada Tengah Malam, Pria 19 Tahun Ini Berakhir dengan Penyakit Mengerikan

Namun, argumentasi tersebut ditolak oleh kalangan ekonom baik dari sayap kiri maupun kanan. (Ardi Priyatno Utomo/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertama dalam Sejarah, Utang AS Capai Rp 308.000 Triliun"