Penulis
Intisari-Online.com - Dalam sejarah merokok ganja, baru kali ini secara tak terduga dikaitkan dengan tingkat kesuburan pria.
Bahkan jika setidaknya seorang pria pernah merokok ganja sekali dalam hidupnya.
Hasil penelitian ini menjadi kejutan bagi para ilmuwan Universitas Harvard.
Dilansir dari Daily Mail (6/2), mereka mengukur jumlah sperma lebih dari 600 pria dari pasangan yang mengunjungi klinik kesuburan.
Baca Juga : Seorang Bayi Meninggal, FDA Peringatkan Orang Tua untuk Tidak Pakaikan Perhiasan Kalung dan Gelang pada Bayi
Penelitian awalnya diharapkan dapat menunjukkan bukti bahwa ganja memiliki efek merugikan.
Namun sebaliknya, para peserta yang mengaku pernah menggunakan ganja ternyata memiliki jumlah sperma yang lebih tinggi daripada mereka yang 'bersih.'
Meski begitu, temuan itu tidak selalu berarti bahwa merokok ganja dapat meningkatkan kemungkinan seorang pria untuk menjadi ayah.
Lebih lanjut, mereka berpendapat bahwa kaitan itu mungkin bukanlah hubungan sebab-akibat.
Tetapi lebih mencerminkan pengaruh hormon pria, testosteron, pada jumlah sperma dan perilaku suka mengambil risiko, seperti merokok ganja.
Peneliti utama Dr Jorge Chavarro, dari Harvard TH Chan School of Public Health di Boston, mengatakan:
"Temuan tak terduga ini menyoroti betapa sedikitnya yang kita ketahui tentang efek kesehatan reproduksi ganja, dan pada kenyataannya efek kesehatan ganja pada umumnya."
Baca Juga : Desa Penglipuran di Bali, Desa Terbersih di Dunia yang Bikin Betah
Terlebih, perlu diketahui bahwa penelitian sebelumnya yang melibatkan eksperimen pada hewan atau laki-laki dengan riwayat penyalahgunaan narkoba menunjukkan bahwa ganja merusak kesehatan reproduksi pria.
Untuk studi baru ini, para peneliti mengumpulkan 1.143 sampel dari 662 pria antara tahun 2000 dan 2017.
Rata-rata, pria berusia 36 tahun, sebagian besar berkulit putih dan berpendidikan tinggi.
Lebih dari setengah (55 persen) pria melaporkan pernah merokok ganja pada suatu titik di hidupnya.
Dari mereka, 44 persen mengatakan mereka telah menggunakan ganja di masa lalu, dan 11 persen mengklasifikasikan diri mereka sebagai pengguna saat ini.
Analisis menunjukkan bahwa pria yang merokok ganja memiliki konsentrasi sperma rata-rata 62,7 juta sperma per mililiter.
Sementara mereka yang 'bersih' memiliki jumlah sperma di bawah 15 juta per mililiter.
Kaitan merokok atau mengonsumsi ganja dengan tingkat kesuburan pria diduga bekerja dengan cara tertentu.
Dr Feiby Nassan, anggota lain dari tim Harvard, mengatakan:
"Temuan mencerminkan fakta bahwa pria dengan kadar testosteron yang lebih tinggi lebih mungkin untuk memiliki sikap suka mengambil risiko, termasuk merokok ganja."
Jadi, ganja tidak memiliki efek untuk kesuburan, bahkan harus dihindari bagi pasangan yang ingin membina sebuah keluarga.