Penulis
Intisari-Online.com – Penemuan sesosok mayat perempuan dengan kondisi mengenaskan lantaran dibakar di Jalan Kebun Sawit Dusun IV SP 2 Desa Sungai Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, pada Minggu (20/1/2019) kemarin akhirnya terungkap.
Jenazah itu diketahui adalah IA (20) warga Dusun II, Desa Pedataran, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
Identitas tersebut terungkap setelah Soparudin (60) yang merupakan ayah kandung IA mengaku telah kehilangan anak perempuannya sejak Sabtu (19/1/2019).
Setelah melihat postingan penemuan jenazah IA merebak di media sosial, Soparudin bersama keluarganya langsung mendatangi Polres Ogan Ilir dan selanjutnya melihat jenazah di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang.
Baca Juga : Pantai Berwarna Pink di Pulau Komodo, Hanya Ada 7 di Dunia yang Seperti Ini
Anting IA jadi petunjuk
Data antemortem dari lokasi kejadian menjadi petunjuk terang diketahuinya identitas mayat itu.
Anting, jam tangan, dan aksesori berupa gambar "love" diketahui oleh Soparudin adalah milik dari anaknya inisial IA.
Soparudin makin percaya itu adalah anaknya setelah pihak rumah sakit mencocokkan gigi IA melalui foto korban ketika tersenyum semasa hidup.
Meski demikian, dokter forensik masih akan melakuka tes DNA kepada korban serta keluarga Soparudin untuk memastikan identitas tersebut.
"Foto dari jam tangan, gigi, cincin yang diberikan keluarga korban memang ada kemiripan dan dipastikan itu adalah korban. Tetapi, kita akan masih menunggu hasil tes DNA," kata Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain Adinegara.
Motor korban ungkap para pelaku
Meskipun belum dipastikan itu adalah IA, petugas gabungan dari Polda Sumsel langsung bergerak dan mencari para saksi yang berhubungan dengan IA.
Polisi akhirnya menemukan sepeda motor korban merek Honda Beat warna putih dengan plat nomor BG-3262 KAI di rumah saksi Andhika (26) di Dusun 1 Desa Talang Taling, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim.
Andhika mengatakan motor itu dititipkan sejak Minggu (20/1/2019) tersangka Feri (30).
Informasi itu langsung membuat petugas bergerak cepat. Feri ditangkap lebih dulu, selanjutnya ketiga rekannya yang lain, yakni Fb (16), Abdul Malik (22), dan DY (16), juga ikut disergap.
Namun, naas bagi Abdul Malik karena kedua kakinya dilumpuhkan petugas setelah timah panas mendarat akibat mencoba melarikan diri.
Zulkarnain Adinegara mengatakan, para pelaku sempat mengubah warna motor korban. Akan tetapi, hal itu gagal karena petugas mencocokan nomor rangka sepeda motor tersebut.
"Akhirnya diketahui motor itu ternyata dititipkan tersangka Feri. Sempat diganti warna tapi ketahuan," kata Zulkarnain.
Dari empat tersangka ini, dalang di balik pembunuhan IA akhirnya terbongkar. Pelaku utama tak lain adalah kekasih korban sendiri bernama Asri.
Pamit urus surat pindah, lalu datang ke rumah kontrakan Asri
IA dikabarkan kembali menjalin tali asmara sejak satu tahun terakhir bersama Asri yang merupakan otak pembunuhan ibu muda tersebut.
Asri sebelumnya menelepon IA dan mengajak korban bertemu sejak Jumat (18/1/2019) kemarin.
Namun, IA tak kunjung bisa menemui kekasihnya itu karena sedang mengurus surat pindah domisili.
Burhan (35), paman korban, mengatakan, pada Sabtu (19/1/2019) keponakannya itu berpamitan dari rumah untuk mengurus surat pindah domisili dari desa mantan suaminya di Desa Segayam ke Desa Pedataran.
"Karena mau cerai, jadi keponakan saya mau urus surat pindah lagi ke Pedataran. Namun, sejak hari itu ia tak kunjung pulang," kata Burhan saat di RS Bhayangkara Palembang.
Keluarga IA sempat cemas, ditambah lagi handphone milik korban tak kunjung aktif. Burhan akhirnya memutuskan untuk menghubungi mertua korban yang ada di Desa Segayam.
"Setelah saya hubungi mertuanya, ternyata IA tak pernah datang ke sana. Mereka juga tidak tahu di mana, semestinya keponakan saya datang ke rumah mertuanya untuk mengurus surat pindah," jelasnya.
Baca Juga : Hanya Karena Ciuman, Bayi 1 Tahun Ini Kena Ruam dan Hampir Kehilangan Nyawa, Peringatan Untuk Orangtua!
Ternyata IA menuju ke rumah kontrakan tersangka Asri diDesa Talang Taling, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, untuk bertemu pelaku.
Di sana, Asri ternyata sudah bersama empat tersangka lain yang merupakan anak buah dari pelaku.
Korban diperkosa karena tak bayar utang
Asri lalu menagih utang kepada IA sebesar Rp1,5 juta agar segera melunasinya. Namun, korban tak memiliki uang hingga akhirnya membuat pelaku emosi.
Empat pelaku langsung menyekap korban di ruang kamar rumah Asri. IA diperkosa oleh Asri yang tak lain adalah pacarnya sendiri.
Karena terus meronta, pelaku memukul korban hingga tewas. Pukulan itu menyebabkan IA tewas seketika hingga membuat para tersangka kebingungan.
"Maksudnya ingin menghilangkan jejak (membakar korban), tetapi masih bisa kita ungkap dan menangkap para pelaku dalam waktu 2x24 jam," kata Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara.
Jaka Saputra (26), sepupu korban, mengatakan, ia mengetahui jika IA dan Asri menjalin hubungan asmara sejak satu tahun terakhir.
Pelaku sendiri adalah mantan korban yang telah berhubungan saat di bangku sekolah.
"Keduanya pernah pacaran, tapi ketika IA menikah langsung hilang kontak,” kata Jaka, saat di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Rabu (23/1/2019).
“Namun, saat IA sudah cerai mereka berhubungan lagi, mereka teman satu sekolah.”
Sejak Jumat (18/1/2019) sebelum kejadian itu terungkap, Jaka mengaku bahwa IA selalu dihubungi Asri untuk bertemu, namun korban selalu mengelak permintaan dari pelaku tersebut.
"Soal utang kami tidak tahu, karena IA tidak pernah mau cerita. Setahu saya Asri itu tidak bekerja, tapi menjual sabu," ujarnya. (Aji YK Putra)
(Artikel ini telah tayang diKompas.com dengan judul "Kronologi Kasus IA: Dibakar Kekasih karena Utang hingga Ditemukan Tewas")
Baca Juga : Alami Gangguan Pendengaran? Atasi dengan Teteskan 2 Bahan Alami Ini ke Telinga!