Penulis
Intisari-Online.com – Semua orangtua tentu ingin anaknya tumbuh cerdas dan menjadi pribadi yang baik.
Lalu, orangtua pun ingin membuat anak merasa bahagia.
Hanya saja, terkadang ada cara dari orangtua yang malah menghambat perkembangannya untuk menjadiananya cerdasdan berkepribadian baik.
Mungkin bagi sebagian besar orangtua, beberapa tindakan yang mereka ajarkan merupakan cara terbaik untuk menghadapi anaknya.
Namun masalahnya, tak jarang hal tersebut menjadi kebiasaan.
Sebelum terlambat, sebaiknya sebagai orangtua, Anda menghentikan beberapa kebiasaan yang Anda lakukan pada anak Anda demi perkembangannya.
Ini dia 4 hal yang tak boleh orangtua lakukan pada anaknya agar dia nantinya memiliki kepribadian baik.
1. Memuji anak dengan sebutan “pintar”
Melansir Forbes, ternyata memuji kepintaran anak tak melulu memberikan efek baik.
Sebuah riset membuktikan jika anak-anak kerap dipuji pintar mereka akan kurang bekerja keras, kemudian membuat si anak kurang optimal dalam menghadapi ujian.
Lama-kelamaan anak akan alami kesulitan ketika menghadapi tantangan.
Ketimbang memuji kepintarannya, lebih baik orangtua mengapresiasi kerja keras anak.
Riset yang sama pun memperlihatkan apresasi orangtua atas kerja keras anak akan mendorongnya untuk mengembangkan diri.
Lalu anak juga akan lebih kuat menghadapi tantangan dan memiliki target jelas dalam melakukan sesuatu.
Baca Juga : Ini Alasan Mengapa Berat Badan Kita Tidak Turun Meski Kita Rajin Berolahraga
2. Memberi hadiah atas nilai bagus
Banyak orangtua yang menganggap hadiah merupakan ‘bayaran’ atas nilai bagus. Ini juga bisa menjadi sebuah motivasi agar anak lebih semangat belajar.
Hanya saja, sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Harvard membuktikan hal itu tak berlaku bagi anak-anak.
Ketika orang dewasa telah mengerti konsep mendapatkan ganjaran atas capaian tertentu, anak tak bisa mengartikan hadiah dari orangtua sebagai alasan untuk belajar lebih rajin dan mendapat nilai bagus lagi.
Oleh karenanya, cara lain agar anak Anda termotivasi mendapat nilai bagus, menurut peneliti ialah memberikan apresiasi atas kebiasaan kecil yang berpengaruh pada performanya di sekolah.
Misalnya orangtua memberi hadiah karena anak telah menyelesaikan membaca buku-buku ilmu pengetahuan.
3. Menyelesaikan masalah anak
Tak jarang ada orangtua yang memilih untuk mengerjakan tugas sekolah anaknya.
Misalnya ketika ada PR untuk esok pagi dan anak kelihatan sama sekali tak mengerti. Terkadang ada dorongan agar orangtua yang menyelesaikannya.
Jika Anda pernah melakukan ini, sebaiknya jangan diteruskan ya!
Sebab, mengambil alih pekerjaan anak akan memberi isyarat seolah-olah ia tak perlu menyelesaikan permasalahannya sendiri.
Ketika anak Anda kelihatan bermalas-malasan tak mengerjakan tugasnya, biarkan ia merasakan konsekuensi tindakannya sendiri.
Dengan begitu, anak akan belajar apa yang harus dilakukan ketika ia menghadapi suatu masalah.
Baca Juga : Tak Semuanya Sama, Ternyata Insomnia Dibagi Jadi 5 Tipe, Apa Saja?
4. Menyalahkan orang lain atas tindakan anak
Orangtua mungkin pernah mengalami, saat anak jatuh dan menangis, lal ia akan bilang jika yang salah adalah lantai atau batu.
Atau, ketika anak bermain dan teman-temannya menghindar, karena ingin membuat anak senang, orangtua sengaja berkata jika teman-temannya yang salah karena menjauhinya.
Kebiasaan tersebut ternyata berpengaruh buruk pada perkembangan anak
Jika anak memang melakukan kesalahan, katakan padanya bahwa ia salah.
Ajarkan anak untuk memahami bahwa ia bisa berubah lebih baik setelah melakukan tindakan yang salah. (Anisa Annan)
(Artikel ini sudah tayang di nakita.grid.id dengan judul “Ingin Anak Cerdas dan Berkepribadian Baik? Hindari 4 Kebiasaan Ini”)
Baca Juga : Memang Terkesan Sepele, Tapi Ini 4 Kesalahan saat Memakai Parfum, Salah Satunya Menggosok Parfum di Kulit!