Find Us On Social Media :

Inilah Isi Perut Merry: Buaya Pemakan Manusia yang Mati karena Stres

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 23 Januari 2019 | 11:30 WIB

Sosok Korban

Nasran, warga lainnya mengenal korban sebagai wanita yang rajin

Ia mengetahui Deasy merupakan sosok wanita yang ulet dan teliti.

"Apalagi dia sebagai kepala lab mutiara, sosok yang pendiam juga sih," kata Nasran saat ditemui di lokasi kejadian.

Ia pun kaget saat mendapat informasi bahwa wanita berumur 44 tahun itu hilang setengah badan dimakan buaya.

"Bingung juga kenapa bisa sampai dimakan buaya, memang kesehariannya selain menjaga lab, dia memberi makan buaya setiap pagi dan menjelang malam," kata dia.

Bahkan ia mengatakam, anaknya juga sering menemani Deasy saat memberi makan buaya.

"Buaya itu setiap hari diberi makan ikan tuna, ayam bahkan hewan babi," katanya.

Baca Juga : Ajaib, Ilmuwan Dapat Tumbuhkan Pembuluh Darah Manusia yang Sempurna di Lab

Polisi Cari Pimpinan Perusahaan

Mr Ochiai, pemilik buaya yang menerkam Deasy Tuwo tak ada di lokasi kejadian di Desa Ranowangko, Kecamatan Tombariri, belum tahu keberadaannya.

Amatan tribunmanado.co.id, pemilik perusahaan CV Yosiki tak hanya memelihara buaya tapi juga ikan arwana dan pembibitan mutiara.

Mengetahui Karyawannya dimakan buaya, Mr Ochiai tak ada ditempat.

Kapolres Tomohon, Raswin Sirait mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih mencari pemilik buaya berukuran 5 meter tersebut.

"Kita masih mencari pemilik buaya tersebut, selain itu jiga kami sudah berkoordinasi dengan Camat dan hukum tua ," katanya.

Baca Juga : Kutub Magnet Bumi Bergeser, Ilmuwan pun Khawatir, Bagaimana dengan Indonesia?

Kondisi Jasad Korban

Maikel Mokodompit, pemandi jenasah di RSUP Kandou mengaku kaget saat mengetahui jasad Deasy Tuwo yang dimandikannya merupakan korban yang diterkam buaya.

Maikel Mokodompit, mengaku selama delapan tahunmenjadi personel di unit pemulasaran jenazah RSUP Kandou Malalayang, baru kali ini ia memandikan jenazah korban buaya.

Maikel Mokodompit, yang ditemui sedang bersantai di depan unit pemulasaran mengaku ada tiga orang yang memandikan jasad tersebut.

Baca Juga : Kutub Magnet Bumi Bergeser, GPS di Ponsel Bisa Terpengaruhi

Proses pemandian tak lama, tak sampai tiga puluh menit.

Maikel menggambarkan, saat itu bagian tubun korban sudah habis.

Tersisa kepala dan dua kaki. Tangan pun sudah raib.

"Kemungkinan buaya menerjangnya dari pinggir. Mungkin juga karena masih kenyang, makanya tak makan sampai habis," ujarnya.

Baca Juga : Bayi 24 Hari Meninggal karena Tak Dapat Jantung Baru: Bagaimana Proses Transplantasi Jantung?

Baginya jasad yang tak utuh sudah biasa.

Hanya saja memang baru kali ini ia menangani korban gigitan buaya.

Dokter hewan di Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki melakukan nekropsi kepada buaya Merry yang ditemukan mati pada hari Minggu pagi (20/01/19).

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id oleh Finneke Wolajan dengan judul BREAKING NEWS: Ini Hasil Autopsi Jasad Buaya Pemakan Manusia di Minahasa, Ada Tulang dan Pakaian