Find Us On Social Media :

Pria Ini Tidak Pernah Mengetahui Sakitnya Hanya karena Tidak Paham Bahasa yang Dikatakan Dokternya

By Afif Khoirul M, Minggu, 20 Januari 2019 | 12:00 WIB

Intisari-online.com - Bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting dalam menjalin komunikasi.

Bahkan tanpa pemahaman bahasa, kita tidak akan pernah tau apa maksud yang dikatakan seseorang lawan bicara kita.

Bahkan, hal ini mungkin bisa saja berakibat fatal hanya karena tidak tahu mengenai bahasa yang diucapkan oleh lawan bicaranya.

Sama halnya dengan apa yang terjadi pada pria ini, Ali (nama samaran) tidak pernah tahu penyakit apa yang dideritanya.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Hal itu terjadi hanya karena ia tidak paham dengan bahasa yang diucapkan oleh petugas medis padanya, saat ia menjalani pemeriksaan.

Seperti dilansir dari The Star Online pada Sabtu (19/1/2019), Ali adalah seorang penutur Urdu ia hanya paham sedikit bahasa China dan Inggis.

Tetapi ia tinggal di Hongkong di mana di kawasan itu bahasa China digunakan dalam komunikasi sehari-hari.

Pada suatu ketika, tahun 2017, Ali pingsan di tempat kerja dan dilarikan ke rumah sakit Queen Elizabeth di Yau Ma Tei.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

Ia melalui beberapa tahapan untuk memeriksa penyakitnya, dan akhirnya ia diberitahu hasilnya.

Tetapi, Ali tidak paham dengan hasil diagnosis yang diperolehnya yang diketahui ia hanya memiliki 'gula darah'.

Pada saat itu LSM sudah menghubungi staf rumah sakit untuk penerjemahan, tetapi seorang penerjemah tidah hadir sampai Ali keluar dari rumah sakit.

Ali mengatakan bahwa, ia hanya bisa mengatakan dengan bahasa Inggris yang sederhana.

Baca Juga : Kisah Rino Sasaki, Gadis Cantik yang Memilih Bekerja Sebagai Supir Truk dengan Alasan Sungguh Luar Biasa

"Saya merasa tidak berdaya," kata Ali, yang didiagnosis menderita diabetes dan masalah jantung.

"Dalam beberapa hari pertama, saya merenungkan pendidikan saya yang buruk dan bagaimana saya tidak bisa berbahasa Inggris dengan baik. Saya ingin mengatakan banyak hal tetapi saya tidak bisa." jelasnya.

Ali yang datang ke Hong Kong dari Pakistan pada tahun 1994, termasuk di antara 584.000 orang dari etnis minoritas, menjadikan komunitas itu delapan persen dari populasi kota.

Menurut perkiraan yang dibuat oleh Pusat Pastoral Pekerja untuk Keuskupan Kowloon, sebuah LSM yang membantu Ali.

Baca Juga : Tak Hanya Bikin Gigi Bersih, Sikat Gigi Dua Kali Sehari Selama 2 Menit Juga Kurangi Risiko Penyakit Kardiovaskular

Sekitar setengah dari mereka fasih berbahasa Inggris atau Cina atau dikatakan masih butuh bantuan.

Akhirnya Otoritas Rumah Sakit, yang mengoperasikan rumah sakit umum dan klinik rawat jalan di kota, membayar kelompok berorientasi nirlaba untuk layanan terjemahan.