Robby Tumewu Meninggal dan Pernah Kena Stroke: Tak Hanya Orang Dewasa, Para Remaja Juga Bisa Kena Stroke Lho

Adrie Saputra

Penulis

Robby Tumewu meninggal dunia pada hari Senin (14/1/2019). Sejak 2010 lalu, mendiang Robby terkena stroke dan pernah menjalani operasi otak.

Intisari-Online.com – Kabar duka datang dari dunia seni peran Indonesia.

Salah satu aktor senior Indonesia, Robby Tumewu, meninggal dunia dalam usia 65 tahun hari ini, Senin (14/1/2019).

Dilansir dari kompas.com pada Senin (14/1/2019), kabar duka itu disampaikan rekan mendiang Robby, presenterBecky Tumewu, melalui akun Instagram-nya, @becktum.

Becky memajang fotonya dengan Robby yang duduk di kursi roda. Foto tersebut diambil pada 2013 lalu.

Baca Juga : Nukman Luthfie Meninggal dan Sempat Terkena Stroke: Ini Jenis, Gejala, dan Orang yang Mungkin Alami Stroke

"Robby sakit sudah lama, sudah tidak usah diceritain lagi bagian sakitnya, dia telah pergi tadi dini hari, pukul 00.15, semua derita dan sakit penyakit sudah diangkat dari Robby,” tulis Becky.

Diketahui, sejak 2010 lalu, mendiang Robby terkenastrokedan pernah menjalani operasi otak.

Seperti yang kita tahu, stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia.

Penyakit ini sering dikaitkan dengan lansia atau mereka yang sudah di atas usia 50 tahun. Tapi faktanya, ada banyak remaja, bahkan anak-anak, juga bisa terserang stroke.

Penyebab para remaja terkena stroke ini bervariasi. Seperti ada pembekuan darah dan masalah medis lainnya.

Namun ini 10 penyebab utama stroke pada remaja.

1. Anemia sel sabit

Anemia sel sabit merupakan kondisi darah turunan dan menyebabkan penggumpalan darah yang disebabkan oleh proses disebut ‘sickling,’ atau perubahan karakteristik dalam bentuk sel-sel darah merah dalam menanggapi stres fisik seperti infeksi.

Gumpalan darah ini dapat terbentuk di mana saja pada bagian tubuh, dan jika gumpalan darah terbentuk di otak atau dalam perjalanan ke otak, maka akan menyebabkan stroke.

2. Kelainan pembuluh darah bawaan

Contohnya seperti aneurisma otak dan malformasi arteri mungkin bisa menyebabkan gumpalan, berdampak pada stroke iskemik, tetapi lebih cenderung akan pecah, menyebabkan stroke hemoragik.

Baca Juga : Hati-hati, 7 Makanan yang Anda Makan Tiap Hari Ini dapat Membunuhmu

3. Penyakit jantung atau malformasi jantung

Dapat mengakibatkan detak jantung yang tidak teratur, masalah fungsi jantung atau serangan jantung, yang semuanya dapat menyebabkan stroke.

Penyakit jantung bawaan umumnya didiagnosis pada usia yang sangat dini, tetapi para remaja harus melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur untuk mendeteksi dan menangani jenis masalah yang terjadi.

4. Hipertensi

Tidak umum terjadi pada remaja, dan itu biasanya merupakan tanda dari penyakit medis seperti ketidakseimbangan hormon.

Hipertensi yang tidak diobati dapat mengganggu pembuluh darah dan dapat menyebabkan penyakit jantung atau stroke.

5. Infeksi

Terutama infeksi berat, dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh dan sel-sel darah hingga dapat meningkatkan penggumpalan darah, serta mengakibatkan stroke, mungkin dapat terjadi.

Cara terbaik untuk melindungi diri terhadap infeksi serius adalah untuk tetap mengikuti perkembangan imunisasi.

6. Kanker

Meningkatkan pembentukan gumpalan darah akibat perubahan fisiologi tubuh dan juga sebagai konsekuensi dari beberapa pengobatan antikanker.

Baca Juga : Benarkan Anak Tetap Sehat Walau Tak Pernah Dapat Vaksin Sejak Bayi? Ini Jawaban Dokter

7. Migrain

Jarang terkait dengan stroke, tetapi remaja yang menderita migrain mengalami tingkat stroke sedikit lebih tinggi, dan harus melakukan evaluasi medis menyeluruh untuk menentukan apakah migrain benar hanya migrain ringan atau apakah sebenarnya itu adalah mini stroke.

8. Kolesterol tinggi

Relatif jarang terjadi pada remaja, tetapi ada beberapa gangguan metabolisme bawaan yang bisa menyebabkan kadar kolesterol darah naik, dan dapat menyebabkan penyakit jantung serta penyakit serebrovaskular, meningkatkan risiko stroke.

9. Terapi hormon, penggunaan steroid, pil KB, dan kehamilan remaja

Semua dapat mengubah hormon tubuh, fisiologi pembuluh darah dan fungsi pembekuan darah, meningkatkan risiko stroke.

10. Trauma kepala, gegar otak, atau trauma berat lainnya

Menyebabkan gangguan dalam tubuh, dan berdampak pada stroke iskemik atau hemoragik bagi orang muda.

Selain itu, pola hidup yang tak sehat juga berpotensi menjadi penyebab utama stroke pada remaja.

Misalnya menghisap rokok berlebihan, mengonsumsi minuman berenergi, pil kafein, dan narkoba merupakan faktor-faktor risiko besar stroke pada remaja. (Moh. Habib Arsyad/Intisari Online)

Baca Juga : 6 Tips Belanja Online, Salah Satunya Belanjalah di Hari Selasa dan Kamis!

Artikel Terkait