Find Us On Social Media :

Kelimutu, Danau yang Bisa Berubah Bak Lautan Kecap

By Aulia Dian Permata, Sabtu, 12 Januari 2019 | 07:15 WIB

Intisari-online.com - Indonesia terkenal dengan wisata alam yang tiada habisnya. Mulai dari pegunungan, laut, hingga danau-danau menawan semua ada di negeri ini.

Salah satu danau yang sangat terkenal dengan keindahannya adalah Danau Kelimutu yang terletak di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.

Danau Kelimutu diberi nama dari bahasa Lio, bahasa yang bisa ditemui di suku Lio di sekitar Kelimutu. Keli artinya gunung, sedangkan mutu berarti mendidih. Kelimutu jika digabungkan artinya gunung yang mendidih.

Danau ini memang sebenarnya adalah kawah dari gunung Kelimutu yang menjulang setinggi 1.639 meter di atas permukaan laut.

Sebagai sebuah danau yang menawarkan pemandangan indah, danau Kelimutu pernah masuk ke dalam daftar 7 keajaiban dunia. Namun, bukan hanya karena keindahannya saja, tapi juga ada beberapa hal unik yang hanya bisa ditemui di Danau Kelimutu.

Keunikan paling terkenal dari Danau Kelimutu adalah tiga kawah yang membentuk tiga danau ini memiliki warna air yang berbeda.

Salah satu kawahnya bahkan bisa berubah menjadi hitam pekat seperti lautan kecap.

Menurut kepercayaan suku Lio, penduduk di sekitar Gunung Kelimutu, perubahan warna danau ini disebabkan oleh aktivitas leluhur di danau tersebut.

Masyarakat suku Lio percaya bahwa ketika ada keluarga mereka yang meninggal, arwah mereka akan terbang dan menghuni danau.

Kelimutu sendiri memiliki tiga kawah vulkanik yang membentuk danau.Kawah pertama, Tiwu Ata Mbupu, untuk roh yang semasa hidupnya selalu berbuat baik.

Baca Juga : Tiket Pesawat Melambung: Ini 8 Trik Jitu Dapatkan Tiket dengan Harga Supermurah, Bocoran Pegawai Maskapai Penerbangan

Kawah kedua, Tiwu Ata Ko'o Fai Nuwa Muri, untuk roh muda-mudi yang telah meninggal. Kawah ketiga, Tiwu Ata Polo, untuk roh yang semasa hidupnya bergelimang dosa.

Para pemangku adat setiap kampung, yang kerap disebut "musalaki" juga memiliki prinsip bahwa jika ada perubahan warna danau yang biasanya hijau lumut atau putih susu menjadi berwarna hitam kelam, maka ada peristiwa buruk yang akan terjadi.