Find Us On Social Media :

Prediksi Politik 2019 : Isu Ekonomi akan Geser Isu Intoleransi SARA

By Natalia Mandiriani, Senin, 28 Januari 2019 | 13:30 WIB

Intisari-Online.com - Sebelumnya, sebagian orang memprediksi isu identitas bakal jadi tema utama pada Pilpres kali ini, berkaca dari Pilkada DKI Jakarta pada 2017.

Periode ini, isu ekonomi akan menggeser isu identitas yang erat dengan intoleransi SARA.

Menurut Arya Fernandes, peneliti dari Center of Strategic and International Studies (CSIS), isu ekonomilah yang justru akan mewarnai kontestasi Jokowi dan Prabowo.

Terutama pada tiga sub sektor isu yang terpotret selama empat tahun terakhir dalam survei yang dilakukan Arya dan tim.

Baca Juga : Musim Pemilu, Kediaman Dr. Radjiman Disebut Sering Didatangi Calon Wakil Rakyat untuk 'Ngalap Berkah'

Pertama, lapangan kerja menjadi salah satu hal yang disorot belakangan.

Sub sektor kedua, tingkat kemiskinan atau kesenjangan.

Ketiga seputar harga sembako yang tampaknya bakal ramai dibicarakan ketika masuk tahun pemilu.

Tentu saja hal ini akan mempengaruhi kekuatan petahana maupun penantang.

Namun biasanya menjadi keuntungan bagi oposisi jika dinilai dapat memberikan alternatif lain yang lebih baik.

Baca Juga : Kemendagri: Yang Enggak Punya E-KTP, Enggak Bisa Nyoblos pada Pemilu 2019

Tentu saja ada strategi yang diluncurkan untuk menggaet pemilih.

Adanya ledakan demografi tampaknya juga berpengaruh pada cara kedua kubu menyikapi isu ekonomi. Utamanya, menyikapi generasi milenial sebagai pasar pemilih yang mencapai 40% suara.

“Pasangan (kubu) Jokowi, terutama dua (atau) tiga tahun terakhir lebih banyak menggunakan program-program pengembangan start-up digital atau industri kreatif,” kata Arya. Sementara itu, pasangan lawannya, Prabowo – Sandiaga, lebih banyak merapat kepada isu-isu wirausaha. (nat)

Baca Juga : Benarkah Pemilu di Korea Utara Lebih Demokratis Dibanding Indonesia? (2)