Find Us On Social Media :

Kenangan Mengerikan Sarah Forsyth, Mantan 'Budak Seks' yang Dipaksa Menyaksikan Eksekusi Pembunuhan

By Afif Khoirul M, Minggu, 6 Januari 2019 | 11:30 WIB

Intisari-online.com - Sarah Forsyth, seorang mantan budak seks mengenang kembali kehidupan mengerikannya sebagai budak seks.

Pada hari itu, ketika Sarah berusia 19 tahun ia pergi ke Amsterdam, dengan memenuhi sebuah janji bahwa ia akan dipekerjakan sebagai perawat bayi.

Sayang, panggilan itu berakhir mengerikan. Sarah diculik dengan todongan senjata dan dijual sebagai budak seks.

Setiap harinya, ia dipaksa tidur dengan 20 pria setiap malamnya untuk mengisi kantong germonya, seperti dikutip dari Mirror pada Sabtu (5/1/2019).

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

Selain kehidupan ranjang yang diingat Sarah, salah satu yang paling mengerikan dari kehidupan budak seks adalah wajah seorang gadis Thailand yang gemetaran.

Sama dengan nasib Sarah, wanita ini dijual sebagai budak seks, tetapi tidak menghasilkan uang cukup untuk germonya.

Alhasil, sebagai hukuman atas hal itu ia dibawa ke gudang kumuh di pinggiran kota, kemudian ditembak sampai mati.

Pada saat itulah, dengan jelas, Sarah menyaksikan peristiwa mengerikan yang hingga kini ia kenang sebagai hal paling mengerikan dalam hidupnya.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

"Wajahnya baru saja meledak, aku berdiri dan aku menyaksikan peluru itu benar-benar merenggut setengah kepalanya dari bahunya," kenang Sarah.

"Dan kemudian, tepat ketika suara itu terdengar di telingaku, ia jatuh ke lantai di sebelah kakiku," Sarah berkata.

"Saya ingin berteriak tetapi meskipun mulut saya terbuka, tenggorokan saya mengerut karena ketakutan. Saya tidak bisa mengeluarkan suara," Tambahnya.

"Lalu aku melihat lampu merah kecil di kamera dan mendengar suara lembut dari kaset dan aku menyadari pembunuhannya sedang direkam," katanya lagi.

Baca Juga : Inilah Macam-macam Bumbu Dapur yang Dipercaya Bisa Membuat Umur Panjang

Kini, Sarah yang berusia 42 tahun adalah salah satu dari ribuan wanita Inggris yang pernah merasakan getirnya kehidupan sebagai budak seks.

Tetapi, ia adalah orang pertama yang memberi tahu dunia tentang apa yang terjadi padanya.

Cobaan mengerikan itu tercatat dalam memoarnya, Slave Girl, yang ditebitkan pada bulan Januari ini.

Pembunuhan gadis Thailand itu, jauh dari satu-satunya adegan mengerikan yang membakar ingatan Sarah pada hari-hari mengerikan tahun 1990-an.

Baca Juga : Terlalu Sering Minum Jus Buah Ternyata Juga Berisiko Bagi Kesehatan, Apa Sebabnya?

Ia juga mengingat bagaimana kepala saingan mucikarinya terputus dan tergeletak beberapa meter dari tubuhnya, setelah perselisihan tentang perempuan yang dipaksa melacur.

Pasca pembunuhan atas wanita Thailand, Polisi Belanda melacak geng-geng itu mendekatinya beberapa kali sebelum akhirnya melarikan diri pada 1997.

Beberapa penculiknya melarikan diri untuk menghindari penangkapan pada waktu itu.

Sarah dibawa ke Belgia dalam persembunyian sebelum kembali ke kota asalnya Gateshead, Tyneside, untuk bertemu ibunya dengan perasaan yang hancur lebur.

Baca Juga : Ikan Tuna Raksasa Ini Terjual dengan Harga Rp43 Miliar, Inilah Orang Beruntung yang Berhasil Membelinya

Sarah berkata, "Dia berdiri di sana dengan tangan terangkat dan ekspresi cinta seperti itu di wajahnya. Dia merangkul saya dan memeluk saya dan untuk pertama kalinya saya bisa mengingat saya merasa benar-benar aman dan bahagia."

"Aku tidak peduli apa lagi yang terjadi. Aku hanya ingin ibuku, dan tetap seperti itu selamanya. Kami berdua menangis dan menangis," tambahnya.

Sarah dengan berani memberikan bukti terhadap pelakunya. 

Lima orang yang mengaku bersalah atas pelecehannya dan gadis-gadis yang diperdagangkan lainnya kemudian diseret ke pengadilan Belanda.

Baca Juga : Peringatan untuk Orang Tua! Stres Akibat Pekerjaan Bisa Berdampak Buruk pada Kesehatan Anak Anda

Ia juga memberikan bukti terhadap penculik aslinya John Reece ketika ia diadili di pengadilan mahkota Leicester.

Pada tahun 1997, ia dinyatakan bersalah atas dua tuduhan menyebabkan pelacuran dan satu karena hidup dari penghasilan tidak bermoral. Tetapi, ia hanya mendapat dua tahun di belakang jeruji besi.

Sarah berjuang untuk mengambil bagian-bagian dari hidupnya yang hancur dan berjuang dari kecanduan narkoba selama satu dekade ketika ia mencoba untuk menghilangkan kenangan mengerikan.