Find Us On Social Media :

Menghirup Aroma Ikan Asin Jadi Pemicu Kematian Seorang Anak, Kok Bisa?

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 5 Januari 2019 | 12:00 WIB

Intisari-Online.com - Seorang anak lelaki berusia 11 tahun tampaknya menderita serangan asma yang parah dan meninggal.

Kejadian ituterjadi ketika ia menghirup aroma ikan asin yang dimasak di rumah neneknya di New York City setelah ke sana untuk mengucapkan Tahun Baru yang bahagia.

"Saya hanya ingin apa pun yang terjadi pada keluarga saya tidak terjadi pada orang lain," Jody Pottingr, ibu dari Cameron Jean-Pierre, mengatakan kepada ABC News, Kamis (3/1).

Pottingr mengatakan putranya menderita asma dan memiliki reaksi alergi yang parah terhadap ikan.

Baca Juga : Torro Margens Meninggal karena Infeksi Lambung: Daftar Makanan Pemicu Infeksi Lambung, dari Kopi Hingga Gorengan

Dia sekarang ingin orang tua lain dari anak-anak dengan alergi serupa menyadari bahwa menghirup aroma ikan dapat mematikan.

"Cameron penuh kehidupan. Dia anak yang luar biasa," kata Pottingr tentang anak semata wayangnya itu.

Polisi dan paramedis Kota New York dipanggil ke rumah nenek Cameron di 82nd Street di Canarsie, Brooklyn, sekitar pukul 19:30, Selasa (2/1).

Tepat segera setelah Cameron menghirup hidangan ikan tradisional Karibia yang dimasak oleh nenek dan bibinya.

Baca Juga : Bocah Delapan Tahun Ini Diklaim Punya Tulisan Tangan Tercantik di Dunia

Setelah menderita serangan asma, bocah itu dilarikan ke Brookdale Hospital Medical Center di Brooklyn, tempat dia dinyatakan meninggal, kata polisi.

Pemeriksa medis kota telah meluncurkan penyelidikan untuk menentukan penyebab resmi kematian, seorang juru bicara badan tersebut mengatakan kepada ABC News.

Pottingr mengatakan putranya pergi bersama ayahnya, Steven Jean-Pierre, ke rumah neneknya pada Hari Tahun Baru setelah pertama kali mengunjungi ibunya, juga di Brooklyn.

"Kurasa mereka lupa sesuatu di rumah dan kembali dan dia pergi ke rumah dan kemudian dia menghirup ikan," kata Pottingr.

"Ketika dia menghirup ikan, kurasa itu memicu serangan asma dan dia tidak bisa bernapas."

Baca Juga : Tak Perlu Panik, Lakukan Ini Jika Tersedak Jarum Pentul atau Duri Ikan

"Saya sangat terpukul dengan situasi saat ini, itu terjadi begitu tiba-tiba," kata sang ayah kepada stasiun ABC WABC-TV.

"Kata-kata terakhir putra saya adalah 'Ayah aku mencintaimu, ayah aku mencintaimu,'" tambahnya.

American College of Allergy, Asthma & Immunology kemudian memperingatkan orang-orang yang alergi terhadap ikan untuk "menjauhi daerah-daerah di mana ikan sedang dimasak, karena protein mungkin dilepaskan ke udara selama memasak."

Pottingr mengatakan putranya pertama kali didiagnosis alergi ikan ketika dia masih di taman kanak-kanak dan muntah setelah mengonsumsi ikan untuk makan siang.

Baca Juga : Cap Tikus Kini Sudah Legal dengan Kadar Alkohol 45 Persen, Ini Harga per Botolnya

Dia mengatakan putranya adalah siswa kelas enam di Sekolah Menengah Theodore Schore di Piscataway, New Jersey, tempat keluarganya pindah dari Brooklyn dua tahun lalu.

"Dia sangat pintar. Dia bermain olahraga. Dia suka bermain sepak bola," katanya. "Dia suka membaca. Dia belajar sendiri bermain video game hanya dengan menonton video YouTube. Apa pun yang ingin dia pelajari, dia menonton video YouTube dan dia melakukannya."

Dia mengatakan para guru di sekolahnya patah hati ketika mereka menerima kabar bahwa Cameron telah meninggal.

Baca Juga : Hampir Lumpuh, Pria Ini Ternyata Gemar Bermain Ponsel Sambil Terus-menerus Berbaring