Find Us On Social Media :

Kisah Kegilaan Kaisar Roma: Menjadi 'Monster' Setelah Dia 'Mencicipi Darah Manusia'

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 3 Januari 2019 | 20:30 WIB

Intisari-Online.com - Seorang megalomaniak paranoid yang ikut berperan sebagai gladiator yang menganggap dirinya dewa, Commodus, hidup dengan sangat keterlaluan. Lucius Aurelius Commodus, lahir tahun 161 M, diangkat sebagai kaisar oleh ayahnya Marcus Aurelius pada tahun 177 M ketika dia baru berusia 16 tahun.

Penulis Romawi kontemporer Cassius Dio menggambarkan pewaris muda itu sebagai "orang yang berpikiran sederhana."

Bergabung dengan ayahnya, Commodus ikut dalam Perang Marcomannic melawan suku-suku Jerman di sepanjang Danube.

Baca Juga : Soal Fenomena Pacaran Lama Tapi Tak Berakhir di Pernikahan, Pakar Ungkap Lama Pacaran yang Ideal

Tetapi begitu Marcus Aurelius meninggal pada 180 AD, Commodus segera berdamai dengan suku-suku yang diperanginya agar dapat kembali ke Roma.

Terlepas dari selera pribadinya yang tidak biasa, Commodus pada awalnya berperilaku lebih seperti pemuda kaya yang manja dan khas daripada seorang diktator berdarah.

Dia menjaga sebagian besar penasihat dari rezim ayahnya agar tetap bekerja.

Tiga tahun pertama pemerintahannya juga berjalan dengan lancar, bahkan Roma tidak lagi berperang.

Baca Juga : Belut Raksasanya Ditawar Rp130 Juta, Pria Ini Menolak dan Memilih Melepasakannya Karena Alasan Ini

Namun, sebuah insiden kemudian terjadi dan akan mengubah pemerintahan yang normal-normal saja itu menjadi mengerikan.

UPAYA PEMBUNUHAN MENJADI KEGILAAN

Pada tahun 182 M, Lucilia, saudari Commodus, berupaya untuk membunuh Commodus.

Baca Juga : Saudara Kandungmu Adalah Orang Penting Dalam Hidupmu, Jangan Pernah Sekalipun Lupakan Itu