Find Us On Social Media :

Ternyata Beginilah Asal Muasal Perayaan 1 Januari dan Perayaan Tahun Baru Terjadi

By Afif Khoirul M, Selasa, 1 Januari 2019 | 15:30 WIB

Begitu pula November (Novem =9), dan Desember (Decem = 10).

Kalender pertama Romawi yang cuma ada 10 bulan itu dibuat oleh raja pertama Roma, Romulus, pada tahun 753 SM.

Lalu, pada tahun 700 SM, kaisar Roma penerus Romulus, yakni Numa Pontilius, merubah kalender bikinan Romulus.

Alasannya karena di kalender bikinan Romulus, jumlah harinya terlalu sedikit, dan ternyata ini nggak cocok dengan kenyataan musim yang ada.

Ia menambahkan dua bulan tambahan, yakni Januari (Ianuarius) dan Februari (Februarius)

Nah, meski kalender sudah berganti, perayaan tahun baru 1 Januari baru dirayakan pada tahun 153 SM.

Tahun baru pun bergeser, dari yang semula 1 Maret, akhirnya menjadi 1 Januari.

Pada tahun 46 SM, Julius Caesar juga mengenalkan kalender baru, yang didasarkan pada pergerakan matahari.

Kalender ini diklaim lebih sempurna dari kalender Romawi sebelumnya.

Perayaan tahun baru pun kembali ditegaskan oleh Julius Caesar setiap tanggal 1 Januari. Lalu, mengapa bangsa Romawi merayakan pergantian tahun?

Dalam sistem pemerintahan Romawi, ada yang namanya Consul, semacam dua perdana menteri yang memimpin administrasi pemerintahan.

Nah, masa tugas mereka ternyata 12 bulan.

Diyakini, karena tiap 1 Januari ada Consul yang baru bertugas, maka rakyat pun merayakannya.

Menariknya, pada abad pertengahan Eropa (Medieval) atau era setelah runtuhnya kekaisaran Romawi, hura-hura perayaan tahun baru tiap 1 Januari, dianggap sebagai perayaan yang bertentangan agama Kristen.

Dewan agama Kristen di kota Tours, Perancis, menghapus perayaan tahun baru pada 1 Januari.

Karena keputusan ini, pada zaman itu, orang Eropa merayakan tahun baru pada 25 Desember, 1 Maret, 25 Maret, dan saat Paskah.

Pada 1582, kalender buatan Julius Caesar kembali disempurnakan, benar-benar menjadi kalender yang kita pakai sampai sekarang ini.

Namanya, kalender Gregorian. Nama Gregorian ini didasarkan pada nama pemimpin umat Katolik ketika itu, Paus Gregory XIII, yang meresmikan penggunaan kalender ini pada Oktober 1582.

Kalender ini dibuat oleh Christopher Clavius, seorang matematikawan dan astronom asal Jerman.

Kalender ini kembali 'meluruskan' bahwa tahun baru dirayakan pada 1 Januari.

Fakta menariknya, meski kalender Gregorian ini dipakai dan disetujui oleh banyak negara berbasis Katolik, tapi tidak semua negara berbasis Kristen menggunakannya.

Inggris misalnya, tidak menggunakan kalender ini sampai pada tahun 1752.

Makanya, sebelum tahun 1752, bangsa Inggris masih merayakan tahun baru pada bulan Maret.

Resolusi Tahun Baru

Mengapa ada tradisi membuat harapan atau resolusi tiap tahun baru?

Diyakini, tradisi ini sudah ada sejak jaman bangsa Mesopotamia di kota Babylonia, lalu tradisi itu menyebar dari satu kerajaan ke kerajaan lain.

Orang-orang Eropa di jaman kuno (jaman dimana negara masih sangat tunduk dengan suara gereja), percaya bahwa di hari pertama tahun baru harus diisi dengan mengenang kesalahan-kesalahan pada masa lalu.

Selain itu, memikirkan bagaimana untuk bisa lebih baik di tahun yang akan datang.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ini Sejarah 1 Januari dan Perayaan Tahun Baru yang Jarang Diketahui