Akibat 'Mengendus' Makam Raja Kokain Pablo Escobar, Pria Ini Diusir dari Negaranya dan Hidup dalam Ancaman

Tatik Ariyani

Penulis

Intisari-online.com - Seorang pria mengalami nasib mengerikan setelah mengendus makam mantan raja kokain paling tersohor di dunia, Pablo Escobar.

Akibat tindakannya ini, hidupnya menderita dan kini dalam kondisi yang memilukan karena mendapat ancaman dari berbagai pihak.

Melansir dari Metro pada (31/12/2018), pria bernama Steve Simmens (35) mengunjungi Itagui Kolombia, pada awal tahun lalu.

Dalam kunjungannya, ia tertangkap kamera sedang berlutut di kuburan tersebut dan dianggap mengendus obat terlarang.

Baca Juga : Viral, Pernikahan dengan Maskawin Sepasang Sendal, Ternyata Ada Kisah Bijak di Baliknya

Menurutnya, itu adalah 'tanda penghormatan' tetapi, karena hal itu nasibnya berubah seketika.

Ia diusir dari negara tempat tinggal keluarganya, dan kini hidup dalam ancaman mengerikan.

Diketahui Steve berasal dari Swansea, Wales dan bekerja menjadi seorang penasihat obat-obatan.

Suatu ketika ia harus meninggalkan pacarnya dan saudara kembarnya, dan kini tidak diizinkan untuk kembali ke negara asalnya selama 5 tahun.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Dalam penjelasannya pada Mirror, "Orang-orang mengirim saya ancaman kematian di Facebook."

"Mereka berkata jika mereka menemukan saya, mereka akan menguliti saya hidup-hidup. Saya tidak bisa melihat anak-anak saya dan itu menyakitkan," ujarnya.

Rekaman itu sebenarnya telah lama mucul pada bulan April 2018 lalu, namun Steve kini menyesalinya dan meminta maaf pada orang-orang Kolombia.

Kini ia juga bersembunyi dan mengubah penampilannya sebelum ia ditemukan oleh polisi Kolombia.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

Dia menambahkan, "Itu lucu pada saat itu tetapi saya malu. Semua orang mengatakan saya memalukan dan membuat negara ini terlihat buruk."

Bahkan karena hal sederhana itu ia dalam ancaman mengerikan, ia menjadi buronan di Kolombia, dan dilarang pulang ke negara asalnya.

Steve mengaku difilmkan dalam adegan ini oleh seorang pembunuh bayaran untuk Kertel Medellin setelah mereka bertemu di bar.

Kertel Medellin adalah kartel yang dikendalikan oleh Pablo Escobar hingga tahun 1993, ia mengendalikan 80 persen kokain menuju AS.

Baca Juga : Bunuh Putranya dan Mutilasi Jadi 70 Bagian, Nenek Ini Justru Dibebaskan oleh Polisi Setelah Mendengar Motifnya

Bahkan ia menjadi orang terkaya di dunia saat itu dengan kekayaan mencapai 18 milliar dolar AS atau setara dengan Rp260 triliun.

Artikel Terkait