Penulis
Intisari-Online.com – Kehamilan tentunya sangat menyenangkan bagi orangtua yang sangat menginginkan keturunan.
Ada beberapa aspek yang perlu diingat ketika akan melahirkan.
Segala sesuatu yang dilakukan, apa yang dimakan, cara berpikir, cara mempertahankan gaya hidup mempengaruhi bayi yang dikandung, dengan berbagai cara.
Inilah sebabnya mengapa tindakan pencegahan perlu dilakukan. Sementara sebagian besar upaya terkonsentrasi pada kesehatan bayi, kesejahteraan ibu terkadang sering diabaikan.
Baca Juga : Benarkah Bentuk Perut Ibu Hamil Menunjukkan Jenis Kelamin Bayi yang Dikandungnya?
Sebuah penelitian baru memberi tahu mengapa ini tidak seharusnya terjadi.
Dalam penelitian yang mengejutkan, telah ditemukan bahwa melahirkan berhubungan dengan 14% risiko penyakit jantung dan stroke yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak memiliki anak.
Mengapa kehamilan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke?
Penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Preventive Cardiology menyoroti hubungan antara melahirkan dan risiko penyakit kardiovaskular.
Siaran pers oleh European Society of Cardiology menyatakan bahwa penelitian ini melibatkan sepuluh penelitian yang melibatkan 3.089.929 wanita.
Dan 150.512 di antaranya mengembangkan penyakit jantung atau stroke selama masa tindak lanjut rata-rata 6 hingga 52 tahun.
Baca Juga : Inilah Bahaya yang Mengintai Ibu Hamil Jika Mengonsumsi Kopi
Setiap kelahiran dikaitkan dengan kemungkinan 4% lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular, terlepas dari indeks massa tubuh, diabetes, hipertensi, merokok, dan tingkat pendapatan.
Hubungan yang sama diamati untuk berbagai jenis penyakit kardiovaskular, dengan masing-masing kelahiran hidup dikaitkan dengan risiko penyakit jantung koroner dan stroke yang 5 persen lebih tinggi.
Menurut penulis penelitian Dr. Dongming Wang,d ari Sekolah Kesehatan Masyarakat, Universitas Kedokteran Tongji, Universitan Sains dan Teknologi Huazhong, Wuhan, Cina, bahwa kehamilan dapat menyebabkan peradangan pada tubuh, dan penumpukan lemak di sekitar perut, pada darah, dan di arteri.
Perubahan ini bisa memiliki efek permanen pada sistem kardiovaskular, yang mengarah pada risiko tinggi pada jantung dan stroke di kemudian hari.
Para peneliti juga mengatakan bahwa semakin banyak kehamilan semakin berisiko.
Lalu, bagaimana seharusnya ibu hamil memastikan kesehatan jantung yang baik?
Tentu saja, ini tidak berarti bahwa ibu hamil tidak dapat merawat jantung jika sedang hamil.
Baca Juga : Ini Alasan Ibu Hamil Disarankan Konsumsi Buah Kurma Sebulan Sebelum Melahirkan
Bahkan, Dr. Wang mengatakan bahwa kehamilan adalah waktu yang tepat untuk menghilangkan kebiasaan gaya hidup buruk yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Ini berarti bahwa dengan praktik gaya hidup yang baik, seorang ibu dapat memiliki bahyi yang sehat dan jantung yang sehat di masa depan.
Jantung bekerja lebih keras selama kehamilan untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin.
Ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh wanita untuk mencegah penyakit kardiovaskular.
Untuk kehamilan yang sehat dan jantung yang sehat,thehealthsite memberikan tips berikut ini.
- berhenti merokok
- berolahraga secara teratur
- makan makanan sehat
- menjaga agar berat badan tetap terkendali.
Setelah kehamilan, berolahraga lebih banyak lagi untuk mengurangi lemak perut, dan perhatikan kandungan lemak dalam makanan sehari-hari untuk menjaga lemak darah pada tingkat yang sehat.
Baca Juga : Bukannya Berbahaya, Durian Justru Bermanfaat untuk Ibu Hamil, Simak Faktanya