Find Us On Social Media :

Kaleidoskop 2018: Kisah Anak-anak Indonesia yang Berprestasi Meski Sempat 'Tersingkirkan'

By Adrie Saputra, Sabtu, 22 Desember 2018 | 09:30 WIB

Intisari-Online.com - Banyak kisah anak Indonesia yang sempat "tersingkirkan".

Mereka sebenarnya punya prestasi yang gemilang, namun sempat disia-siakan bakatnya atau mungkin hanya dipandang sebelah mata saja.

Nah mungkin mereka ini bisa menginspirasi anak Indonesia.

Anak Indonesia bisa berbakat dan tinggal bagaimana sikap kita terhadap mereka.

Nah, daftar ini hanya beberapa contoh anak Indonesia yang berprestasi:

Baca Juga : Kisah Audrey Yu Jia Hui, 'Anak Ajaib' dari Surabaya yang Pernah Dikucilkan Bahkan Dibawa ke Dokter Jiwa karena Terlalu Pintar

Audrey Yu Jia Hui

Ini cerita tentang Audrey Yu Jia Hui yang saat ini usianya sudah 30 tahun.

Pada 2017 lalu, ia dinobatkan sebagai salah satu dari 71 ikon Prestasi Indonesia.

Meski begitu, Audrey melewati masa kecilnya dengan amat getir.

Alih-alih dibanggakan, orang-orang sekitar perempuan kelahiran Surabaya, Jawa Timur, itu justru merasa aneh dengan kecerdasannya.

Pada satu titik, ia bahkan pernah dibawa ke dokter jiwa karena dianggap tidak normal.

Audrey adalah satu dari sekian banyak permata Indonesia yang “disia-siakan” negaranya.

Nama Audrey kembali jadi orbolan setelah seorang pengguna Facebook bernama Rudi Kurniawan menuliskan kisahnya di dinding Facebook-nya pada awal tahun 2018, tepatnya pada Jumat (26/1).

Sejauh ini, kisah Audrey sudah dibagikan sebanyak lebih dari 2.800 kali.

Baca Juga : Pandai dan Berprestasi, Kelakuan Sebenarnya Wanita Ini Membuat Syok Semua Orang

Dari cerita yang ditulis Rudi, kita tahu, Audrey benar-benar anak ajaib.

Ia menyelesaikan sekolah dasarnya hanya 5 tahun, SMP 1 tahun, SMA 11 bulan—persis di usianya yang masih 13 tahun.

Persoalan terjadi ketika ia hendak masuk ke perguruan tinggi. Saat itu tidak ada satu pun kampus di Indonesia yang mau menerima bocah usia 13 tahun sebagai mahasiswanya.

Tapi ia tidak mundur. Audrey akhirnya memutuskan pergi ke luar negeri, persisnya ke University of Virginia, mengambil jurusan fisika.

Ia hanya membutuhkan waktu sekitar tiga tahun untuk merampungkan studinya dengan gelar ‘Sempurna!”

Kepandaian Audrey tak hanya sampai situ. Ketika masih berusia 10 tahun, sekor TOEFL-nya sudah 573, yang memecahkan rekor MURI untuk sekor TOEFL tertinggi di usia termuda.

Saat usianya 11 tahun, ia telah hafal di luar kepala kamus Indonesia-Inggris yang tebalnya 650 halaman. Dan ketika usianya 14 tahun, sekornya naik menjadi 670.

Seperti disinggung di awal, kepintaran dan kecerdasannya justru membuatnya terkucilkan.

Orang-orang dewasa di sekitarnya menganggapnya tidak normal. Teman sebayanya menyebutnya aneh, harus dijauhi, dan tidak bisa diajak berteman.

Baca Juga : Fotonya Memakai Hijab Viral, Inilah Segudang Prestasi Lindswell Kwok si Ratu Wushu Indonesia

Intinya, ia dikucilkan teman-temannya.

Belum lagi, ibunya selalu memarahinya. Lebih-lebih setelah ia bercita-cita ingin jadi tentara. Ia ingin menjadi pahlawan.

Ia juga pernah dibawa ke dokter jiwa lantaran dianggap tidak normal.

Sejatinya ada beberapa orang yang yang menaruh perhatian terhadap kecerdasan Audrey. Salah satunya adalah Dahlan Iskan.

Secara khusus, Dahlan menuangkan kekagumannya terhadap Audrey dalam sebuah tulisan.

“Umur Audrey baru 4 tahun, tapi pertanyaannya setinggi filsu,” tulis Dahlan saat itu.

Baca Juga : Timnas U-16 Indonesia di Piala AFC 2018: Capai Prestasi Terbaik Sejak 1990 hingga Dapat Pujian Pelatih Australia

Windi

"Lah, cah bodo kok iso gambar apik banget..." (Lah, anak bodoh kok bisa gambar bagus banget...).

Begitulah pemilik akun Facebook Fauzan Mukrim mengawali uraiannya di akun media sosial miliknya.

Uraian yang diberi judul "Gambar Windi" tersebut menceritakan tentang seorang anak yang memiliki kemampuan menggambar sangat detail, sangat mengagumkan.

Menariknya, anak bernama Windi tersebut diketahui memiliki IQ di bawah 90, sehingga dirinya digolongkan sebagai penyandang disabilitas intelektual.

Baca Juga : Mengenal Pendaringan, Startup asal Indonesia yang Tuai Prestasi di TECH StartupCon Event di Jerman

Kok bisa seorang anak yang dianggap memiliki intelektual rendah memiliki kemampuan menggambar yang bisa jadi mengalahkan kemampuan anak-anak lain yang memiliki kecerdasan luar biasa.

Dalam uraiannya, Fauzan menyebut tentang adanya Sindrom Savant, dimana seseorang yang memiliki kecerdasan di bawah rata-rata, memiliki kemampuan yang sangat luar biasa di bidang lain.

Dalam kasus Windi, jelas dia memiliki kemampuan menggambar yang sangat luar biasa.

Fauzan menulis "...gambarnya sangat bagus menurutku. Postur anatominya pas, dan guratannya juga berkarakter."

Baca Juga : Menteri Keuangan Malaysia Dituduh Korupsi, Menteri Keuangan Indonesia Malah Banyak Prestasi