Penulis
Intisari-Online.com – Liburan adalah waktu untuk melakukan berbagai hal, namun ini terkadang tidak baik untuk jantung kita.
Baik di pesta atau mengunjungi keluarga, ini akan menguji kita pada seputar makanan dan alkohol yang berlimpah.
Meskipun baik bila memanjakan diri sendiri sedikit, namun bila itu berlebihan dapat berdampak pada kesehatan kita.
Sindrom jantung liburan adalah terjadinya aritmia jantung, paling sering fibrilasi atrium, setelah serangan pesta karena minuman keras, diketahui terjadi bahkan pada individu yang sehat.
Munculnya sindrom jantung liburan, pertama dalam literatur medis terjadi pada tahun 1978, demikian dilansir dari healthline.
Dalam penelitian, dokter menggambarkan prevalensi gangguan irama jantung yang berhubungan dengan pesta minuman keras yang sering terjadi pada saat liburan.
Penelitian lain menemukan bahwa risiko serangan jantung melonjak 15 persen selama liburan Natal dan Tahun Baru.
Risiko juga meningkat setelah Malam Tahun Baru dan liburan pertengahan musim panas lainnya.
Baca Juga : Konsumsi Cokelat Ternyata Baik untuk Kesehatan Jantung lho!
Sindrom jantung liburan biasanya cenderung akut setelah serangan minum. Ketika orang itu berhenti minum, maka sindrom ini pun selesai.
Makanya, ketika Anda merasakan jantung lebih cepat daripada normal atau berdebar-debar saat minum, itu berarti Anda harus menghentikannya.
Selain konsumsi alkohol, liburan juga bisa mempengaruhi jantung di berbagai tingkatan.
Keuangan, membeli hadiah, dan liburan keluarga juga dapat menyebabkan peningkatan stres selama ini.
Diet juga dapat berubah menjadi lebih buruk dengan permen, sisa makanan, dan berbagai makanan berlebih yang tergeletak di sekitar rumah.
Pesta liburan atau mengunjungi keluarga juga akan merusak pola tidur dan olahraga kita.
Jadi, tidak mengherankan bila jumlah serangan jantung setiap tahun cenderung meningkat sekitar Natal dan Tahun Baru.
Namun, sindrom jantung liburan tidak selalu berbahaya. Meskipun mungkin membingungkan memperhatikan denyut jantung yang cepat, tanpa kehadiran gejala lain atau riwayat jantung sebelumnya.
Baca Juga : Jangan Remehkan Kesulitan Bernapas, Ibu Ini Alami Gagal Jantung Pasca Melahirkan, Ini Alasannya
Semoja saja denyut jantung ini menjadi lebih baik dalam waktu 24 jam.
Sebaiknya tidak melakukan apa yang Anda lakukan jika tidak merasa sehat.
Namun, ada beberapa kasus di mana aritmia jantung dianggap serius, segeralah mencari perawatan medis jika disertai dengan gejala: pusing, sulit bernapas, sakit dada, dan hilang kesadaran.
Aritmia jantung berhubungan dengan komplikasi yang lebih serius termasuk gagal jantung dan stroke, keduanya dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan benar.
Baca Juga : Penting Banget! Inilah 6 Tanda Satu Bulan Sebelum Serangan Jantung Menyerang
Tidak hanya aritmia sbeagai bagian dari sindrom jantung liburan, tetapi juga gagal jantung.
Sindrom jantung liburan juga dikaitkan dengan fungsi memompa jantung yang buruk, di mana Anda mengembangkan gagal jantung dan darah tidak dipompa melalui tubuh seperti yang seharusnya dan Anda bisa menjadi sesak napas.
Meskipun tidak mengonsumsi alkohol, penting bagi kita untuk menjaga perasaan dan menjaga kesehatan kita, agar kita dapat menikmati liburan tanpa halangan apapun.
Selamat berlibur.
Baca Juga : Sekarat karena Gagal Jantung, Pria Ini Batuk Mengeluarkan 'Sebagian Paru-parunya', Dokter Tercengang