Advertorial
Intisari-Online.com – Hamil, melahirkan, dan membesarkan anak adalah impian hampir setiap wanita di dunia ini.
Sanking seorang wanita bahagia karena akan mempunyai anak, terkadang mereka melupakan kesehatannya sendiri.
Contohnya kasus di bawah ini.
Dilansir dari health.com pada Senin (11/12/2018), Bobbi Leverette (34) dilaporkan hamil sekitar 5,5 bulan ketika dia menyadari bahwa dia mengalami kesulitan bernapas saat berbaring datar.
Baca Juga : Bertamasya Menyintas Waktu ke Zaman Manusia Purba di Sangiran
"Itu adalah pertama kalinya saya menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak benar," Leverette saat bercerita kepada PEOPLE.
"Saya sudah berbicara dengan dokter saya dan dia hanya berkata itu hanya gejala kehamilan. Itu normal.”
Namun dalam minggu-minggu setelah USG, Leverette mengetahui bahwa dia menderita diabetes gestasional dan preeklamsia.
Pada usianya kehamilan 6,5 bulan, Leverette pun menghabiskan beberapa hari di rumah sakit.
"Namun saya lagi lagi dipulangkan. Sebab mereka masih tidak tahu pada saat apa yang sedang terjadi," kata Leverette.
Lalu pada 22 Juni 2018, Leverette melahirkan bayinya yang diberi nama Journii pada 22 Juni melalui operasi caesar.
Namun tak lama setelah melahirkan, dia mengalami pembengkakan.
"Dari pinggang sampai ke pergelangan kaki saya benar-benar bengkak."
"Walau kata mereka itu normal. Faktanya saya semakin bengkak. Dan saya belum pernah mengalami bengkak seperti ini sebelumnya dalam hidup saya."
Dua minggu setelah melahirkan bayinya, Leverette keluar dari rumah. Hanya saja kesehatannya bertambah parah.
"Saya tidak bisa berjalan dengan kedua kaki dan saya tanpa bisa bernapas," katanya.
"Saya berkeringat dan itu mengerikan."
Di rumah sakit, akhirnya dokter menemukan apa penyakitnya, yaitu kardiomiopati peripartum, salah satu penyakit jantung karena kinerja otot jantung yang bertambah berat.
Menurut American Heart Association, kardiomiopati peripartum, yang mempengaruhi antara 1.000 dan 1.300 wanita Amerika per tahun.
Kardiomiopati peripartum adalah bentuk gagal jantung yang jarang terjadi.
Namun biasanya terjadi selama bulan terakhir kehamilan atau hingga lima bulan setelah melahirkan.
Dokternya merekomendasikan LifeVest, defibrillator eksternal yang dipakai pasien jantung setiap saat kecuali mandi.
Di mana LifeVest secara terus menerus akan memantau jantung pasien dan jika ritme jantung yang mengancam jiwa terdeteksi, perangkat memberikan kejutan perawatan untuk memulihkan ritme jantung yang normal.
Pada 18 Juli 2018, Leverette mengalami serangan jantung mendadak dan LifeVest menyelamatkannya.
Suaminya, Irindric bergegas membawanya ke ruang gawat darurat, tempat di mana para dokter menanamkan defibrillator di dadanya lima hari kemudian.
Kini, kondisi Leverette semakin membaik dan ia juga telah bekerja kembali.