Apa yang Terjadi pada Kesehatan Tubuh jika Berhenti Berhubungan Intim?

Tatik Ariyani

Penulis

Karena banyaknya pekerjaan di kantor, ketegangan, dan teknologi membuat pasangan semakin kurang berhubungan intim.

Intisari-Online.com – Masih ada asumsi aneh tentang seks di masyarakat kita. Padahal, seks penting untuk menjaga hubungan yang sehat.

Keterlibatan di kantor, ketegangan, dan peningkatan kontrol teknologi atas kehidupan kita adalah beberapa alasan yang mengurangi dorongan untuk berhubungan seks dalam kehidupan kita.

Pada awalnya, kekurangan ini membuat kita goyah, kemudian kita segera menyesuaikan diri dan secara bertahap kita merasa tidak perlu untuk banyak melakukan hubungan seks.

Lalu, apa yang akan terjadi jika Anda berhenti berhubungan seks atau beristirahat lama? Ini jawabannya, seperti dilansir dari thehealthsite.

Baca Juga : 6 Tahun Berlalu, Beginilah Foto Terbaru Pasangan Ini Bersama Anak Kembar 6 Mereka

Merasa goyah

Pada sebagian besar kehidupan pasangan, dampak langsung berkurangnya seks terjadi pada hubungan mereka.

Itu mempengaruhi rasa saling percaya. Perasaan bahagia, kepuasaan, dan perasaan dicintai oleh seseorang dalam hubungan itu semakin berkurang.

Para ahli percaya bahwa pasangan yang semakin berkurang karena pertunangan pasangan, pertama ia akan merasakan kesalahan, kemudian secara bertahap perasaan di dalam dirinya berubah menjadi biasa-biasa saja.

Baca Juga : Punya Pasangan Pria Malas Memang Bikin Sebal, Ini Cara Memperbaikinya

Hubungan bisa memburuk

Pasangan pertama-tama melihat hal-hal secara simpatik, dan kemudian menjadi menjengkelkan.

Jika hal-hal itu tidak semakin membaik akan mengiritasi hubungan.

Kemudian secara bertahap hal-hal kecil menjadikan sebuah pertengkaran.

Baca Juga : Ingin Menjaga Hubungan Dengan Pasangan Tetap Panas? Ini Yang Bisa Anda Lakukan

Dan pertengkaran ini akhirnya membuat jarak antara kedua pasangan dan keamanan hubungan pun tersingkirkan.

Ikatan mulai menurun

Para ahli percaya bahwa pasangan yang kurang hubungan seksnya mengurangi tingkat ikatan hormon seperti oksitosin.

Bukan hanya itu, mereka juga mulai takut bahwa pasangan lain tertarik pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan seksualnya.

Baca Juga : Khawatir Pasangan Anda Psikopat? Begini Ciri-ciri Psikopat Menurut Sains

Ini menciptakan kecurigaan dalam hubungan itu. Namun, tidak perlu bahwa setiap pasangan tanpa seks menjadi tidak puas atau tidak bahagia.

Seks hanyalah ekspresi keintiman bersama. Jika Anda tidak bisa meluangkan waktu untuk menghabiskan waktu intim bersama pasangan, maka ciuman, hadiah, dan sebagainya, bisa membuatnya merasa penting.

Ketidakcocokan meningkat

Seks yang baik sangat membantu dalam menjaga kondisi mental kita tetap normal.

Baca Juga : Kisah Seorang Pramugari yang Dilecehkan Secara Seksual oleh Pilot

Menurut sebuah penelitian di Skotlandia, orang-orang yang pernah berhubungan seks sekali atau dua kali seminggu, lebih senang menjadi orang yang makmur secara seksual.

Kadang-kadang, otak melepaskan zat kimia terasa baik saat berhubungan seks.

Bahan kimia yang disebut endorfin dan oksitosin iini membuat kita merasa lebih baik.

Kebahagiaan batin juga tercermin pada wajah kita.

Baca Juga : Penelitian PBB: 58% Korban Pembunuhan Perempuan Dibunuh oleh Pasangan atau Anggota Keluarga

Sementara, mereka yang kehidupan seksnya tidak berjalan dengan baik menjadi mudah tersinggung dan rewel. Mereka menjadi pemarah.

Artikel Terkait