Penulis
Intisari-Online.com – Apa makanan favorit Anda?
Mungkin beberapa orang akan menjawab ayam goreng, daging, burger, pizza, atau makanan enak lainnya.
Tidak heran sebenarnya. Sebab, itu adalah makanan-makanan popular saat ini.
Namun semakin berkembangnya teknologi, ada beberapa perusahaan yang menciptakan botol air atau cangkir kopi yang dapat dimakan.
Baca Juga : Patut Ditiru! Ternyata Begini Cara Orangtua di Jepang Membesarkan Anak-anaknya
Gunannya untuk mengurangi sampah dan menjaga kebersihan.
Nah, selain makanan-makanan berteknologi tersebut, sebenarnya ada beberapa bagian dari alam yang bisa kita makan.
Hanya saja, karena bentuknya yang tidak begitu jelas, beberapa orang takut untuk memakannya atau malah tidak tahu sama sekali.
Berikut beberapa hal yang tak terduga yang sebenarnya bisa kita makan seperti dilansir dari Bright Side pada Senin (17/12/2018).
1. Kulit pohon
Kulit pohon telah dikonsumsi oleh hampir semua orang sejak lama dan kulit kayu yang paling umum dimakan adalah kayu manis.
Bahkan kita bisa membuat pasta dari kayu manis yang telah diubah menjadi tepung tersebut.
Menurut beberapa penelitian, kulit kayu bagian dalam pohon disebut kambium dan kulit pohon pinus memiliki banyak manfaat kesehatan.
Sebab ia dapat menurunkan kadar glukosa dan meningkatkan kekebalan karena membantu tubuh menyerap lebih banyak vitamin C dan bertindak sebagai pelindung kulit terhadap sinar UV.
Baca Juga : Coba Bunuh Diri, 3 Orang Ini Tembak Kepalanya Sendiri Tapi Masih Hidup
2. Kaktus
Pada pandangan pertama, kaktus tampak seperti tanaman yang akan Anda hindari. Alasannya karena bentuknya.
Namun ada beberapa varietas yang dapat dimakan dan dapat digunakan dalam banyak hidangan setelah dipersiapkan secara matang.
Salah satu contohnya adalah kaktus nopales. Karena rasanya seperti mentimun dan kaya akan antioksidan dan flavonoid.
3. Cockscomb
Cockscomb adalah mahkota bergerigi merah yang berada di atas kepala ayam dan secara mengejutkan, tidak hanya dapat dimakan, tetapi juga lezat.
Hidangan ini disajikan dalam berbagai masakan di China dan Prancis, di mana mereka digunakan sebagai hiasan.
Menurut penelitian, cockscomb digunakan dalam suntikan untuk mengobati osteoarthritis lutut.
4. Kulit telur
Baru-baru ini, dilaporkan bahwa telur dapat dikonsumsi sebagai suplemen kalsium karena kandungan mineralnya yang tinggi.
Tentu saja ada beberapa langkah yang harus kita lakukan sebelum mengonsumsinya.
Kulit telur harus organik dan keduanya harus direbus dan dipanggang hingga 200 derajat. Selain itu, mereka harus digiling halus.
Namun, ada beberapa bahaya mengonsumsi kulit telur karena semua suplemen kalsium alami mengandung sejumlah besar logam beracun seperti merkuri.
Baca Juga : Ada Ritual Membuat Kopi, Ini 6 Tradisi Orang Israel yang Unik
5. Dandelion
Dandelion adalah obyek yang dapat dimakan dan kecantikan luar mereka cocok dengan manfaat nutrisinya.
Mereka kaya akan vitamin C, A dan K, kaya akan antioksidan, dan mereka adalah sumber potasium dan zat besi.
Selain itu, mereka digunakan dalam banyak budaya sebagai obat untuk mengobati radang dan menyiapkan obat-obatan yang berbeda.
Penting untuk dicatat bahwa mereka harus tumbuh secara organik jika mereka ditujukan untuk konsumsi manusia.
6. Emas
Emas secara biologis inert tidak bereaksi secara kimia dan dapat melewati sistem pencernaan tanpa diserap ke dalam usus.
Contohnya emas 24 karat yang biasanya dijual dalam bentuk lembaran atau serpih.
Namun jika daun emas memiliki nilai kurang dari 24 karat, maka akan menjadi kurang murni karena ada bahan kimia lainnya dan tidak aman untuk dimakan.
7. Sarang burung
Sarang burung yang dapat dimakan adalah bagian besar dari industri makanan China karena memiliki cita rasa unik dan nilai gizi yang tinggi.
Mereka terbuat dari air liur burung yang tinggal di gua yang disebut burung walet di Asia Tenggara.
Karena mereka sangat berbahaya untuk panen dan sulit untuk mempersiapkannya, maka harganya sangat mahal. Bisa lebih dari 4.000 US Dollar (Rp54 juta) per pon.
Mereka kaya protein dan dikemas dengan asam amino, sifat anti-inflamasi dan anti-oksidan.
Secara tradisional, mereka dikonsumsi dalam sup. Tetapi sekarang, mereka ditambahkan sebagai bahan utama dalam berbagai makanan, minuman, dan bahkan produk kosmetik.
Baca Juga : Sepanjang Tahun 2018, 9 Juta Orang di Dunia Meninggal Karena Kanker