Penulis
Intisari-Online.com - Anda tentu pernah merasakan rasa sakit perut.
Sakit perut ialah salah satu tanda dari beberapa kemungkinan penyakit yang terjadi di dalam organ tubuh manusia.
Oleh karena itu, seringkali dokter mempersempit kecurigaan penyakit sakit perut dengan mempertimbangkan lokasi sakitnya.
Bila rasa sakit atau nyeri itu terjadi disebelah kanan perut, biasanya dokter akan mencurigai sebagai salah satu tanda usus buntu.
Baca Juga : Memelihara Ayam di Rumah Sama Saja dengan 'Memelihara' Bom Waktu dengan Kekuatan Mematikan
Lalu bagaimanakah bila rasa sakit atau nyeri tersebut terjadi disebelah kiri perut?
Dilansir dari Medical News Today, setidaknya ada 12 penyebab penyakit rasa sakit atau nyeri yang terjadi disebelah kiri perut.
1. Diverticulitis
Diverticulitis adalah salah satu penyebab paling umum dari nyeri perut kiri bawah.
Diverticulitis terjadi ketika diverticula atau kantong kecil di dinding usus menjadi terinfeksi dan meradang.
Diverticula biasanya terjadi pada orang dewasa atau lebih tua.
Sebab seiring bertambahnya usia, jumlah divertikula meningkat sehingga semakin besar kemungkinan seseorang akan robek atau membengkak.
Nyeri diverticulitis ini cenderung meningkat saat seseorang makan atau segera setelah makan.
Adapun gejala tambahan diverticulitis lainnya yaitu demam, mual, muntah, dan perut kembung.
2. Celiac
Celiac adalah kondisi kronis yang terjadi di saluran pencernaan ketika seseorang tidak dapat mencerna gluten.
Adapun gluten adalah protein yang ditemukan dalam gandum dan hadir dalam beberapa makanan dan produk perawatan kesehatan.
Ketika seseorang memiliki penyakit celiac, sistem kekebalan tubuh mereka menyerang bagian dari usus sehingga menyebabkan berbagai masalah pencernaan dan kekurangan vitamin.
Gejala penyakit celiac mungkin terjadi lainnya ialah tekanan dan gas, perut kembung, kelelahan, penurunan berat badan, dan diare.
Anak-anak dengan penyakit celiac juga mungkin menderita kekurangan gizi dan pertumbuhan sebagai akibat dari kondisi tersebut.
Baca Juga : Kisah di Balik Minyak Kutus Kutus, Baru Berdiri 5 Tahun, Tapi Omzetnya Capai Rp230 Miliar per Bulan
3. Gas
Gas sering terjebak dalam saluran pencernaan ketika seseorang menelan udara saat makan serta melalui proses pencernaan alami.
Biasanya, gas tidak perlu dikhawatirkan dan akan melewati rektum atau kerongkongan.
Namun gas yang terperangkap sementara di saluran pencernaan dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan sampai keluar dari sistem.
Meski tidak perlu dikhawatirkan, gas juga bisa menjadi bahaya bila disertai dengan gejala tamabahan seperti penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan, sembelit, darah dalam tinja, muntah atau diare, dan mulas.
Ketika mengalami beberapa gejala tersebut sebaiknya segera konsultasikan pada dokter.
4. Intoleransi laktosa
Beberapa orang dapat tidak toleran terhadp laktosa sehingga mengalami kesulitan dalam mencerna susu dan produk berbasis susu.
Hal ini disebabkan karena seseorang kekurangan jumlah enzim yang disebut laktase.
Laktase memecah laktosa dalam susu yang terdiri dari gula sederhana glukosa dan galaktosa.
Ketika seseorang memiliki tingkat laktosa yang tinggi dalam aliran darah mereka, mereka dapat mengembangkan gejala yang terkait dengan intoleransi laktosa.
Adapun Gejala-gejala ini termasuk diare, kembung, nyeri saat hendak buang gas, mual, perut yang menggeram atau keroncongan.
5. Penyakit usus inflamasi
Penyakit Crohn dan kolitis ulseratif adalah kondisi kronis yang dapat menyebabkan peradangan yang menyakitkan di mana saja di saluran pencernaan.
Penyakit Crohn paling sering terjadi di usus kecil, dan kolitis ulserativa paling sering terjadi di usus besar.
Masih belum diketahui apa yang menyebabkan penyakit Crohn atau kolitis ulserativa.
Namun gejala yang paling umum termasuk rasa sakit di perut dan diare berdarah.
Ini juga dapat menyebabkan demam dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
Baca Juga : 11 Fakta Tidak Biasa Tentang Orang Israel, Salah Satunya Kewajiban Memberi Cek Jika Hadiri Pernikahan
6. Gangguan pencernaan
Gangguan pencernaan disebabkan oleh penumpukan asam setelah makan.
Bagi kebanyakan orang, sakit gangguan pencernaan terjadi di bagian atas perut.
Meskipun jarang, tetapi gangguan pencernaan juga dapat terjadi di bagian bawah perut.
Biasanya gejala gangguan pencernaan termasuk sensasi terbakar, sedikit rasa sakit atau tidak nyaman, mulas, kembung, atau gas.
7. Sinanaga
Sinanaga disebabkan oleh virus yang sama yang menyebabkan cacar air.
Begitu seseorang menderita cacar air, virus tetap tidak aktif di dalam tubuh selama hidup mereka.
Kadang-kadang, virus muncul kembali, menyebabkan rasa sakit dan ruam yang membungkus sekitar satu sisi perut.
8. Sindrom usus yang teriritasi (IBS)
Sindrom usus yang teriritasi (IBS) adalah gangguan pencernaan kronis yang dokter mungkin hanya mendiagnosis setelah mereka mengesampingkan kemungkinan penyebab lain dari gejala seseorang.
Gejala IBS meliputi rasa tekanan dalam perut, sembelit atau diare, penumpukan gas, dan kembung.
9. Hernia
Hernia terjadi ketika organ atau bagian tubuh lain mendorong melalui dinding perut.
Kadang-kadang, benjolan dapat muncul di bagian tengah atau dekat selangkangan.
Ada berbagai jenis hernia yang bervariasi sesuai dengan penyebab yang mendasarinya.
Sebab hernia dapat menyebabkan masalah tambahan, penting untuk menemui dokter sesegera mungkin.
Beberapa gejala tambahan komplikasi hernia meliputi rasa sakit saat mengangkat sesuatu, rasa tekanan dalam perut, rasa sakit, dan peningkatan ukuran tonjolan.
Baca Juga : Jaga Kebersihan Ginjal Anda dengan Hentikan 6 Kebiasaan Sepele Berikut
10. Konstipasi
Konstipasi atau sembelit sering disebabkan oleh pola makan yang buruk dan kurang olahraga.
Memperbaiki pola makan dan meningkatkan olahraga adalah dua perawatan yang paling efektif.
Beberapa gejala sembelit termasuk kesusahan buang air besar, tinja yang kental atau sangat keras, dan tidak buang air besar selama berhari-hari.
11. Batu ginjal
Batu ginjal terbentuk dari penumpukan kalsium dan dapat terbentuk di ginjal kanan atau kiri.
Gejala khas batu ginjal termasuk sakit perut, nyeri saat buang air kecil, mual atau muntah, darah dalam urin, demam, dan sering buang air kecil.
12. Obstruksi usus
Ketika sesuatu menghalangi usus, makanan tidak dapat melewati saluran pencernaan.
Ini menghasilkan rasa yang menyakitkan dan membutuhkan perhatian medis segera.
Obstruksi usus lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua dan biasanya disebabkan oleh kondisi lain, seperti diverticulitis atau kanker usus besar.
Gejala umum obstruksi usus meliputi sakit perut, kesulitan saat buang air besar, distensi, muntah, dan sembelit.
Artikel ini sudah pernah tayang di Nakita.grid.id oleh Fadhila Auliya Widiaputri dengan judul asli "Jangan Anggap Remeh, Ini 12 Penyebab Rasa Nyeri Di Perut Sebelah Kiri"