Find Us On Social Media :

Saat Ratusan Orang Asing Rela Menembus Dinginnya Udara Demi Hadiri Pemakaman Seorang Veteran Perang Vietnam, Alasannya Mengharukan

By Adrie Saputra, Sabtu, 15 Desember 2018 | 12:45 WIB

Intisari-Online.com - Mendiang Stanley C. Stoltz, adalah seorang veteran yang direkrut ke dalam perang Vietnam semasa hidupnya.

Ia lahir pada tanggal 29 Mei 1945 dan dibesarkan di sebuah peternakan di Curlew, Iowa, US.

Dia menikah dua kali, yang pertama meninggal, yang ke dua telah bercerai dan tidak mempunyai anak.

Veteran Vietnam ini dengan bangga mengabdi pada negaranya, tetapi menyedihkannya dia akan dimakamkan sendirian, tanpa anggota keluarga yang akan menghadiri pemakamannya.

Baca Juga : Meski Usianya Sudah 88 Tahun, Veteran Pasukan Khusus Inggris Ini Sukses Bikin Pontang-panting 5 Begal yang Ingin Merampok Perempuan

Untungnya, seseorang melihat pemberitahuan yang dicetak oleh Omaha World-Herald dan membagikannya ke media sosial 24 November lalu.

Berita tersebut kemudian viral ketika reporter CNN, Jake Tapper, me-retweet postingan itu ke hampir 2 juta pengikutnya.

Pada hari pemakaman yang tampaknya sepi, ratusan orang tiba-tiba datang ke pemakaman untuk menghormati veteran Vietnam berusia 73 tahun yang sepenuhnya asing bagi mereka.

Kerumunan besar orang yang beberapa terlihat mengenakan seragam militer, jaket veteran Vietnam dan pakaian sipil berkumpul di pemakamannya.

Baca Juga : Abah Atma: Kisah Veteran yang Berani Menolak Perintah Komandan Demi Jalankan Pesan Ibu

"Dia perlu dihormati," kata Robert Bossung, seorang Angkatan Laut AS yang terlihat sedih sambil berusaha menahan air matanya.

Ratusan orang muncul untuk menghormati veteran ini.

Banyak orang datang terlihat meletakkan bunga di atas peti Stoltz.

"Semua veteran Vietnam memiliki kesamaan. Saya tidak mengenalnya secara pribadi, dan saya tidak memiliki hubungan di masa lalu dengannya. Tapi saya merasa perlu berada di sini," kata Joseph Tholen, juga seorang veteran Vietnam yang menghadiri pemakaman.

Baca Juga : Salut! Veteran Perang Dunia II yang Berusia 96 Tahun Ini Akhirnya Dapat Gelar Sarjana Setelah 7 Dekade Tertunda