Tangisan Terakhir Paus Sekarat yang Disaksikan Ratusan Manusia di Pelabuhan

Tatik Ariyani

Penulis

Mengalami pendarahan hebat, seekor paus yang tengah sekarat meminta bantuan manusia dengan meneriakkan tangisan.

Intisari-Online.com - Mengalami pendarahan hebat, seekor paus yang tengah sekarat meminta bantuan manusia dengan meneriakkan tangisannya.

Sayangnya itu adalah teriakan terakhir dalam perjalanannya mencari bantuan ke pelabuhan di Prancis.

Karena pendarahan yang dialami paus itu, laut di perairan sekitar pun berubah menjadi merah.

Sebenarnya tim penyelamat telah berusaha mati-matian untuk campur tangan.

Baca Juga : Nekat Hidup dengan Mayat, Kisah 3 Orang Ini Sangat Unik, Sekaligus Menyeramkan

Namun secara tragis tidak ada yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan hewan besar itu yang kemudian tenggelam ke dasar laut di depan ratusan penonton.

Paus ini diperkirakan adalah paus fin, spesies terbesar kedua setelah paus biru.

Pendarahan itu terjadi di sekitar lubang semburannya.

Baca Juga : Selama 17 Tahun Wanita Ini Memotret Putranya sejak di Kandungan dengan Cara Sangat Unik, Lihat Transformasinya

Walikota Del Poso mengatakan bahwa pejabat setempat juga telah melakukan kontak dengan tim khusus pembantu paus.

Ratusan penduduk setempat bergegas ke tempat kejadian untuk melihat pemandangan yang tidak biasa dari paus besar yang begitu dekat dengan daratan.

Sayangnya, hewan kelelahan itu akhirnya mati dan tenggelam ke dasar laut di depan mata mereka.

Baca Juga : Kisah Tragis Anak Jutawan AS yang Hilang di Hutan Papua, Saat Ditemukan yang Tersisa Hanya Potongan Kakinya

Dilansir dari Daily Mail, Rabu (12/12), sekarang sebuah operasi sedang direncanakan untuk memindahkan tubuh paus yang menghalangi jalan masuk ke pelabuhan.

Sampel juga akan diambil oleh ahli biologi laut dalam upaya mencari tahu penyebab kematian.

Paus sirip (balaenoptera physalus) ditemukan di seluruh samudra besar di dunia, mulai dari kutub hingga iklim tropis.

Meskipun mereka diketahui pindah ke daerah lintang tinggi untuk makan, sedikit yang dapat diekspos tentang pola migrasi mereka.

Baca Juga : Terbukti Setubuhi Anak Kandung, Pria Asal Halmahera Barat Divonis 15 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar

Satu-satunya pemangsa mereka yang cukup kuat untuk memilih paus sirip sebagai mangsanya adalah paus pembunuh.

Hal bisa mereka lakukan hanyalah melarikan diri jika diserang.

Paus pembunuh, bagaimanapun, telah diketahui memangsa dan mengejar paus fin bermil-mil sampai mereka lelah dan kemudian merobek-robeknya menjadi terbelah-belah saat mereka tenggelam.

Baca Juga : Ngeri, Pekerja Ini ‘Ditusuk’ 10 Batang Baja oleh Robot yang Rusak!

Artikel Terkait