Kedua Telinganya Dipotong Preman, Pria Ini Alami Hal Mengerikan, dari Serangan Jantung Hingga Koma

Adrie Saputra

Penulis

Ketika sedang berjalan bersama putranya, di jalan dekat tempat tinggalnya, Sajed Choudry diserang oleh empat orang preman pada Sabtu (1/12/2018).

Intisari-Online.com – Kisah mengenaskan dialami seorang ayah dengan empat orang anak, Sajed Choudry (42).

Ketika sedang berjalan bersama putranya, Ahsan Choudry (24) di jalan dekat tempat tinggalnya di Blackburn, Lancashire, Inggris, Sajed diserang oleh empat orang preman pada Sabtu (1/12/2018).

Selama serangan kekerasan tersebut, ternyata preman-preman tersebut memotong kedua telingan korban.

Akibatnya, Sajed terluka parah.

Baca Juga : NH Dini: Nama Beken Bukan Jaminan Mudahnya Menerbitkan Buku

Dilansir dailymail.co.uk pada Selasa (4/12/2018), ketika dibawa ke rumah sakit, nyawa Sajed nyaris melayang.

Dokter pun langsung melalukan operasi darurat untuk memasang kembali telinganya.

Selama 14 jam operasi, dokter berhasil memasang kembali telinganya menggunakan cangkok kulit dari kakinya.

Sayangnya, tak lama setelah operasi, Sajed mengalami koma.

Bahkan ia beberapa kali mengalami masalah komplikasi seperti serangan jantung, paru-paru kanannya kolaps, dan menderita pendarahan di otak.

Menurut dokter, satu-satunya cara agar Sajed terus hidup adalah dengan mengandalkan mesin pendukung kehidupan.

Karena dia tidak dapat bernapas sendiri.

Baca Juga : Bertemu Direktur CIA, Anggota Senat AS: Jika Disidang, Mohammed bin Salman akan Langsung Dihukum dalam 30 Menit

Keluarga Sajed pun mengaku masih terkejud dengan kabar Sajed. Termasuk putrinya, Mariya (22), yang bekerja sebagai perawat.

“Saya tidak tahu bahwa pasien dararut yang datang adalah ayah dan kakak saya,” cerita Mariya.

“Saya tidak bisa menggambarkan perasaan saya. Saya seperti mati rasa.”

Selain Saded, putranya Ahsan, yang berjalan bersamanya juga mengalami luka.

Ketika sampai di rumah sakit, separuh tangannya dipotong dan ia menderita luka di kepala.

Mariya pun mengatakan dia tetap berada di samping tempat tidur ayahnya sejak dia masuk rumah sakit.

“Aku tak bisa meninggalkan ayah saya. Dia beberapa kali berhenti bernapas dan aku ketakutan.”

“Jadinya ibuku membiarkan aku tinggal di sini karena aku cukup kuat untuk mengatasi keadaannya.”

Menurut Mariya, ayahnya adalah sosok yang baik hati. Di mana ia tetap berusaha menghidupi keluarganya.

Sehingga kejadian ini sungguh di luar pikiran mereka.

Baca Juga : Polisi Bongkar Kosmetik Oplosan di Kediri: Ini Tips Memilih Kosmetik yang Aman

“Keluarga kami tinggal di daerah itu (di TKP) selama 15 tahun dan belum pernah melihat yang seperti ini.”

“Sehingga kami tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.”

Keluarga Sajed pun mengaku menyerahkan segalanya kepada polisi. Sementara mereka hanya akan fokus pada Sajed dan putranya.

“Ayah saya dicintai oleh begitu banyak orang. Dia seorang pekerja keras.”

“Saya berharap kejadian ini tidak terjadi pada orang lain. Karena ini sudah tindakan yang sangat tidak manusiawi.”

"Yang bisa saya lakukan sekarang adalah berdoa untuk ayah saya dan saudara laki-laki saya,” tutup Mariya.

Hingga hari ini, polisi berhasil menahan empat orang yang diduga menjadi tersangka.

Mereka adalah Sadaqat Ali (36), Rafaqat Ali (38), Fazal Ilhai (62), dan seorang anak laki-laki berusia 13 tahun.

Keempat tersangka di duga berasal dari Blackburn juga.

Sekarang, mereka dituntut dengan dua tuduhan percobaan pembunuhan dan sidang mereka akan dilakukan di Preston Crown Court pada hari Senin 17 Desember mendatang.

Baca Juga : Kenakan Tiara Favorit Putri Diana, Begini Cantiknya Kate Middleton

Artikel Terkait