Find Us On Social Media :

Gendong Ibunya yang Lumpuh Selama 15 Tahun untuk Cari Pekerjaan, Pria Ini Dapat Hadiah Tak Ternilai

By Adrie Saputra, Senin, 3 Desember 2018 | 18:30 WIB

Intisari-Online.com - Apa yang ingin Anda lakukan untuk merawat ibumu?

Bagi seorang pria yang berusia 37 tahun di Chongqing, China, ia menggendong di punggungnya, ketika ia pindah dari kota ke kota, selama 15 tahun.

Dilansir dari People's Daily melalui South China Morning Post pada Jumat, 30 November Wang Xianqiang keluar dari pekerjaannya ketika ayahnya yang merawat ibunya yang lumpuh, Tian Jinggui, meninggal pada tahun 2003.

Pengorbanan tanpa pamrihnya menyentuh hati masyarakat komite desa yang memberinya pekerjaan sebagai cleaning service dan membantunya mengajukan permohonan untuk kesejahteraan.

Baca Juga : Asyik Main Game di Smartphone Berhari-hari, Jari Wanita Ini Mendadak Lumpuh

Karena bantuan mereka, Wang juga akan menerima rumah yang disubsidi pemerintah yang dibangun khusus untuknya dan Tian.

Rupanya, tekad Wang untuk merawat ibunya itu sebelumnya telah viral dan kisahnya beredar di media sosial China, kata laporan itu.

Pria itu dibanjiri dengan komentar netizen yang ingin menyumbang kursi roda.

Wang yang memiliki pekerjaan tetap sebelum kematian ayahnya, kembali ke rumah untuk menggendong ibunya dan mencari pekerjaan lain di kota.

Baca Juga : Meski Telah Dikupas, Kentang yang Berubah Hijau Tetap Berbahaya, Bahkan Bisa Sebabkan Kelumpuhan

Wang harus membawa Tian di punggungnya saat mencari pekerjaan karena ibunya menderita lumpuh.

Pencariannya untuk pekerjaan juga ia rangkap dengan aktivitas merawat ibunya yang sakit.

Dia membawa ibunya ke berbagai tempat di China, kata laporan itu.

Dia lebih sering ditolak pekerjaan.

Wang dapat menemukan pekerjaan yang stabil pada tahun 2015 di sebuah pabrik pakaian yang hanya buka setiap enam bulan.

Pada bulan Agustus, ibu dan anak kembali ke Funiu saat pabrik telah ditutup.

Itu juga selama waktu ketika komite desa memformulasikan rencana untuk memberikan bantuan kepada Wang dan Tian.

Beruntung komite desa berusaha memberikan bantuan untuk dia dan ibunya. (Intisari/Adrie P. Saputra)

Baca Juga : 3 Pasien Lumpuh Bisa Berjalan Lagi dengan Terobosan Baru Ilmu Pengetahuan