Benarkah Otot-otot Wanita Mengendur Setelah Melahirkan Normal?

Ade Sulaeman

Penulis

Pada wanita yang melahirkan normal, apa penyebabnya ia merasa otot-ototnya terasa mengendur? Ini jawabannya.

Intisari-Online.com – Banyak wanita yang memilih melahirkan normal karena dianggap lebih mudah pulihnya. Namun, wanita yang melahirkan normal merasa otot-ototnya terasa “mengendur”. Apa yang sebenarnya terjadi?

Setelah melahirkan terdapat perubahan yang terjadi pada otot-otot tubuh. Salah satunya otot pinggang.

Umumnya sebagian besar perempuan mengalami sakit pinggang saat atau setelah melahirkan. Hal itu disebabkan oleh pertumbuhan hormon relaksin dalam tubuh.

Selama kehamilan tubuh secara alami memproduksi hormon relaksin. Hormon itu berfungsi memperbesar otot panggul untuk memberi ruang bagi bayi, agar nantinya mudah keluar saat proses persalinan.

Baca Juga : Abaikan Peringatan Bahaya Melahirkan dari Dokter, Wanita 50 Tahun Ini Berhasil Lahirkan Empat Bayi Kembar

Namun, hormon ini pula yang membuat sendi menjadi longgar sehingga otot dan sendi mudah cedera.

Selain itu, akibat perut yang kian membesar, titik tumpu pun akan berbeda. Pusat gravitasi pada ibu hamil akan berubah ke arah depan.

“Makanya dia akan lebih mudah untuk mengalami sakit pinggang akibat otot pinggang yang menegang dan sendi punggung yang “ketarik” untuk menahan perut,” jelas dr. Ridwan Sp.OG., Dokter kebidanan dan kandungan di Kemang Medical Care – Women & Children.

Kondisi itu juga bisa menimbulkan cedera pada bagian tulang belakang. Sakitnya akan semakin menjadi meskipun telah melewati pasca persalinan andaikan selama kehamilan postur tubuh tidak dijaga.

Baca Juga : Wanita ini Pura-pura Hamil, Saat Akan Melahirkan Ia Melakukan Skenario Licik Untuk Menipu Suaminya

Contohnya, terbiasa duduk bungkuk, berdiri terlalu lama, berjalan jauh, atau terlalu sering mengangkat barang berat.

Selain otot pinggang, otot vagina juga mengalami perubahan. Penyebab utamanya tentu karena proses persalinan yang membuat otot vagina jadi meregang.

Apabila proses melahirkan agak sulit, tak menutup kemungkinan bisa menimbulkan cedera pada otot vagina dan dasar panggul.

Itulah sebabnya banyak perempuan sering mengeluh kram pada vaginanya. Namun, hal tersebut tidak akan terjadi kalau proses melahirkannya lancar dan mudah.

Baca Juga : 10 Hal yang Tetap Bisa Dilakukan Tubuh Setelah Meninggal, Termasuk Melahirkan dan Kuku 'Tumbuh' Panjang

Cederanya otot vagina ini disebabkan oleh robekan akibat jalan keluar bayi yang luas. Namun, dengan teknik penjaitan yang sesuai untuk menyambung otot-ototnya dan ditambah latihan kagel, otot vagina serta dasar panggul bisa diperbaiki.

Prosesnya tak sebentar, butuh waktu berbulan-bulan dengan latihan yang konsisten dan sesuai. Bisa juga ke ahli fisioterapi agar otot yang dilatih tepat sasaran.

Otot perut pun juga mengalami perubahan setelah melahirkan, yakni menjadi lebih lunak. Apalagi kalau telah beberapa kali melahirkan.

Selain itu, jumlah dan volume bayi turut mempengaruhi. Semakin besar atau banyaknya jumlah bayi, otot perut pun akan semakin melemah.

Baca Juga : Tak Perlu Kaget, Ini 5 Perubahan yang akan Terjadi pada Organ Intim Wanita Setelah Melahirkan

Namun, ada beberapa perempuan memiliki otot perut yang kuat sehingga tak membutuhkan waktu lama untuk cepat pulih. Kuat atau lemahnya otot perut ini dipengaruhi faktor gen.

Setelah melahirkan perempuan juga bisa mengalami peranakan turun, yaitu turunya organ-organ panggul seperti rahim, kantung kemih, atau rektum (organ terakhir dari usus besar ). Hal ini biasanya disebabkan karena mengenjan selama proses persalinan.

Organ yang turun bisa satu, dua, atau ketiga-tiganya. Namun, sebenarnya hamil sendiri sudah bisa meyebabkan otot-otot penyangga rahim menjadi lemah.

Otot di bagian itu akan semakin melemah bila proses melahirkan sulit, lama, dan terjadi robekan yang luas. Itulah sebabnya banyak perempuan sulit menahan buang air kecil setelah melahirkan, karena otot-otot peyangga rahimnya telah berubah.

Baca Juga : Kisah Lina Medina, Perempuan Kecil Berusia 5 Tahun yang Sudah Melahirkan Seorang Anak

Peranakan turun ini bisa dibagi menjadi empat grade. Semakin tinggi grade-nya, semakin lama pula proses penyembuhannya.

Pada tingkat ringan, tidak memerlukan terapi khusus untuk memulihkannya. Namun, sayangnya dalam beberapa kasus ada juga yang tidak bisa dipulihkan.

Sedangkan pada grade yang tinggi, pilihannya hanya melalui operasi atau menggunakan alat bantu penyangga rahim yang disebut pessarium. (Ilham Pradipta – Intisari Mei 2017)

Baca Juga : Tak Ada Cukup Ruang di Mobil, Wanita Ini Bersepeda ke Rumah Sakit Untuk Melahirkan

Artikel Terkait