Penulis
Intisari-Online.com - Mata uang rupiah dikabarkan menguat baru-baru ini.
Mengutip dari cnbcindonesia.com, pada hari Senin (28/05/2018) pukul 12:00 WIB, 1 dolar AS di pasar spot dibanderol Rp 13.992.
Rupiah menguat 0,87% dibandingkan penutupan pekan lalu.
Sangat mengejutkan ternyata rupiah mampu menekan dolar AS hingga di bawah Rp 14 ribu per dolar AS.
Baca Juga : Hari Oeang Republik Indonesia: Cerita Cikal Bakal Rupiah Sebagai Alat Pembayaran yang Sah di Indonesia
Sepertinya obat kuat dari pemerintah yang diberikan kemarin lumayan ampuh.
Kementerian Keuangan membatalkan sisa penerbitan obligasi sampai akhir tahun.
Potensi pendanaan dalam sisa empat lelang ini diperkirakan Rp 48 triliun.
Langkah ini membuat pasokan obligasi di pasar sekunder menjadi terbatas.
Baca Juga : Warga di Desa Ini Pilih Investasi Kerbau hingga Ratusan Juta Rupiah daripada Nabung di Bank
Akibatnya harga instrumen ini berpotensi naik sehingga memancing hasrat investor untuk mengoleksi.
Mengutip dari finance.detik.com (02/11/2018), mata uang rupiah pernah dikatakan paling tinggi di Asia.
Seperti dikutip dari data perdagangan RTI, berikut data mata uang Asia terhadap dolar AS:
- Rupiah naik 134 poin (0,89%) ke posisi 14.959
- Won Korea Selatan naik 12,9 poin (1,15%) ke posisi 1.111
- Rupee India naik 0,95 poin (1,29%) ke posisi 72,48
- Dolar Taiwan naik 0,19 poin (0,62%) ke posisi 30,6
- Baht Thailand naik 0,14 poin (0,43%) ke posisi 32,7
- Peso Filipina naik 0,12 poin (0,23%) ke posisi 53
- Yuan China naik 0,06 poin (0,89%) ke posisi 6,8
- Dolar Hong Kong naik 0,02 poin (0,22%) ke posisi 7,8
- Ringgit Malaysia naik 0,01 poin (0,40%) ke posisi 4,1