Find Us On Social Media :

Seorang Tunawisma Meninggal Kedinginan saat Menunggu Anjingnya, Banyak Warga Kota Bersedih, Mengapa?

By Ade Sulaeman, Sabtu, 17 November 2018 | 14:47 WIB

Intisari-Online.com - Seorang pria tunawisma meninggal karena hipotermia setelah dipaksa menunggu anjingnya tak lama setelah dirinya dikeluarkan dari kantor polisi padahal kondisi cuaca sedang sangat dingin.

Pericles Malagardis, yang dikenal sebagai Peri, pergi ke kantor Polisi Uxbridge setelah meninggalkan rumah sakit untuk menjemput anjingnya, Django, yang dianggapnya sebagai 'segalanya baginya'.

Pria berusia 63 tahun itu diberitahu dia tidak bisa membawa Django malam itu tetapi harus menunggu sampai pagi.

Peri ditendang keluar dari kantor polisi oleh PC Bhupinder Kalsi, yang diberhentikan karena inkompentensi dirinya tersebut hari ini, dini hari ketika suhu nyaris mencapai nol derajat celsius.

Baca Juga : Seorang Wanita Terkejut Dapat Pesan di Secarik Kertas dari Tunawisma yang Ditolongnya, Isinya Mengharukan

Lima jam kemudian, Peri ditemukan tidak bergerak, dengan suhu tubuh turun hingga 26 derajat dan dinyatakan mati satu jam kemudian pada 5 Maret 2016.

Peri, dari Yunani, pindah ke London pada tahun 1989 dan bekerja sebagai sopir pengiriman selama 11 tahun sebelum jatuh pada masa-masa sulit.

Setelah hubungan asmaranya kandas, dia mulai tinggal di mobilnya, tetapi disita lima tahun lalu dan dia dipaksa untuk hidup di jalanan.

Karena 'karakternya', Peri dikenal di London barat dan disukai oleh siapa pun yang ditemuinya.

Baca Juga : Kisah Eman Sulaeman, ‘Kiper Terbaik’ Kejuaraan Piala Dunia Tunawisma 2016 yang Hanya Punya 1 Kaki Sejak Lahir

Saking banyaknya hingga staf di Cockfosters mengisi ulang kartu Oyster-nya agar ia dapat melakukan perjalanan ke bandara Heathrow dan menghabiskan sebagian besar malam di Terminal 5.

Staf di bandara, yang menjadi dekat dengannya selama bertahun-tahun, akan memberinya makanan sehingga dia tidak kelaparan.

Beberapa awak pesawat udara Inggris, bersama dengan seorang menteri di Wembley yang menemukan Peri, memulai crowdfunding bagi Peri untuk mendapatkan penerbangan menuju ke keluarga yang belum pernah dilihatnya selama bertahun-tahun.

Lebih dari 6.000 poundsterling terkumpul untuk Peri sehingga ia bisa melakukan perjalanan pulang.

Teman Peri, Jenny Perry, seorang pramugari untuk British Airways, hadir di persidangan, sekaligus salah satu aktor utama di belakang aksi penggalangan dana.

Merasa hancur oleh kematiannya, ia menangis karena banyak CCTV menunjukkan kematiannya secara bertahap.

Peri telah meminta Jenny untuk menjaga Django dalam banyak kesempatan, dan dia sekarang merawatnya secara permanen.

Dia berkata: 'Sangat sedih karena uang yang kami kumpulkan akhirnya kami gunakan untuk menguburnya.

Baca Juga : Semua Orang Menjauhi Seorang Tunawisma yang Bau, Pria Ini Malah Datang Memberikan Kehangatan

"Dia adalah karakter yang hebat, dia menyentuh begitu banyak orang. Benar-benar menghancurkan. "

Lloyd Ellington, seorang pendeta di Gereja God of Prophesy di Wembley, sekarang seorang asisten pendeta, juga hadir dalam sidang hari ini.

Dia berkata: 'Pertama kali saya bertemu Peri adalah ketika dia mengetuk pintu gereja mencari tempat untuk beristirahat.

"Dia sangat bangga, dia berkata, 'Saya tidak ingin uang, saya hanya ingin mengistirahatkan kaki saya untuk sementara waktu'.

"Dia tidak memakai sepatu karena kondisinya dan perbannya basah kuyup, dia dalam keadaan buruk."

Lloyd memberinya tempat berlindung untuk malam itu dan membawanya.

Dia bekerja tanpa lelah untuk membawanya ke akomodasi di Hillingdon Council tetapi tidak bisa karena Peri sebelumnya tinggal di Enfield.

Pada saat itu dewan hanya menampung orang-orang lokal.

Baca Juga : Perang Tak Kunjung Henti, 1.000 Ekor Buaya Jadi 'Tunawisma' di Israel