Find Us On Social Media :

Hai Wanita, Mau Sehat? Ingat 3J

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 8 Juni 2011 | 12:14 WIB

Wanita itu memang hebat! Tuhan telah menciptakan wanita secara luar biasa. Wanita mengalami menstruasi, hamil, melahirkan, menyusui, dan akhirnya menopause, segala hal yang tidak akan mungkin terjadi pada pria.

"Tergantung pada fase kehidupannya, pria dan wanita memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda. Namun pada pria kebutuhan nutrisinya cenderung stabil, sedangkan wanita lebih unik karena terjadi perubahan fungsi fisiologis tubuhnya seiring dengan peningkatan usia dan kondisi khusus yang dialaminya - seperti masa haid, hamil, menyusui sampai ke tahap menopause," kata dr. Inge Permadi, MS, Sp.GK, ahli gizi klinik dari Universitas Indonesia dalam diskusi media tentang Wanita dan Nutrisi (7/6).

Belum lagi tantangan yang harus dihadapi oleh ibu yang bekerja. Di tengah kesibukannya, mereka dituntut untuk memperhatikan asupan dan menjaga stamina agar mampu menyeimbangkan tugas di kantor dan di rumah. Nah, pemenuhan nutrisi yang baik tentunya akan mendukung kesehatan wanita seutuhnya dan yang tak kalah penting, melahirkan generasi penerus yang berkualitas.

Berdasarkan riset kesehatan dasar, didapati bahwa angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Perdarahan pada saat ibu melahirkan menempati presentasi tertinggi penyebab kematian ibu (28%). Anemia dan kekurangan energi kronis pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya perdarahan dan infeksi yang merupakan faktor kematian utama ibu. Walaupun seorang perempuan bertahan hidup setelah mengalami perdarahan pasca-persalinan, namun ia akan menderita akibat kekurangan darah yang berat (anemia berat) dan akan mengalami masalah kesehatan yang berkepanjangan (WHO).

Untuk itulah diharapkan setiap wanita memperhatikan pola makan pada setiap fase kehidupannya dengan 3 J (Jumlah, Jenis, dan Jadwal). Jumlah disesuaikan dengan kebutuhan kalori setiap individu pada setiap tahap fase kehidupan, tanpa melupakan faktor jenis kelamin, status gizi (berat badan dan tinggi badan), umur, aktivitas fisik, dan kondisi khusus (kehamilan, menyusui). Banyaknya kalori yang dibutuhkan oleh pekerja kantoran tentunya berbeda dengan ibu rumah tangga atau atlet.

Dari segi Jenis, makanlah dengan komposisi zat gizi seimbang dengan jenis yang bervariasi. Kebutuhan karbohidrat kompleks seperti padi-padian (grains/serealia) dan produknya dengan kulit ari utuh seperti roti gandum, menempati urutan dengan porsi terbanyak. Kemudian sayuran dan buah, dan akhirnya kebutuhan protein nabati dan hewani. Sementara lemak, minyak atau gula hanya dibutuhkan tubuh sedikit saja. Kebutuhan makronutrien, mikronutrien (vitamin dan mineral), serat dan air juga harus terpenuhi. Komposisi zat gizi seimbang yang harus terpenuhi yaitu karbohidrat 55 - 60%, protein 30%, dan lemak 15%.

Jadwal makan yaitu tiga kali makan besar dan tiga kali makan selingan. Makan selingan sebaiknya buah atau agar-agar yang mengandung serat. Pada kondisi diet menurunkan berat badan pun tetap harus terpenuhi jadwal tersebut, namun yang harus dikurangi adalah porsi makannya. Untuk itu, makanlah pada waktunya.