Find Us On Social Media :

Terima atau Tidak, Penelitian Terbaru Menemukan bahwa Kita Semua adalah Biseksual

By Moh Habib Asyhad, Sabtu, 17 Maret 2018 | 16:15 WIB

Intisari-Online.com - Anda mungkin berpikir bahwa Anad hanya tertarik pada lawan jenis, tapi menurut seorang psikolog, sejatinya tidak ada orang yang benar-benar “lurus”.

Ia juga menambahkan bahwa kita semua adalah biseksual, yang bisa bergairah baik oleh laki-laki maupun merempuan.

Periset dari Cornell University meminta sukarelawan menonton serangkaian video porno untuk menguji apa yang membuat mereka bergairah dan apa yang tidak.

Penelitian ini sejatinya mencoba mempertanyakan definisi seksualitas masyarakat yang kolot dan memperingatkan bahwa kita masih memperjuangkan ide biseksual, terutama bila menyangkut laki-laki.

(Baca juga: Miris! Di-bully sebagai Biseksual, Bocah 12 Tahun Ini Memutuskan Bunuh Diri)

Penulis utama Rich Savin-Williams menunjukkan, seksualitas ada pada sebuah spektrum dan bahwagenerasi yang lebih muda lebih terbuka terhadap ide seks yang cair dibanding ayah-ibu dan kakek-nenek mereka.

Sebagai bagian dari penelitian, baik relawan laki-laki maupun perempuan diminta menonton film porno yang melibatkan laki-laki atau perempuan.

Di tengah itu, para peneliti mengukur seberapa besar pupil mereka melebar—tanda ada gairah seksual.

Dan mereka menemukan, mata para perempuan melebar baik saat melihat adegan laki-laki dan perempuan atau perempuan dan perempuan.

Sementar itu, peserta laki-laki melebar matanya baik ketika melihat adegan laki-laki atau perempuan bermasturbasi.

Savin-Williams memperingatkan bahwa ekspektasi budaya seks kita perlu diubah agar orang merasa lebih nyaman dengan siapa mereka tertarik.

“Kami selalu mengakui kebanyakan perempuan straight … tapi jika menemukan perempuan yang tepat, mungkin mereka akan mencobanya. Dulu kami berpikir itu hanya fenomena perempuan,” ujar Savin-Williams kepada Broadly.

(Baca juga: 10 Makanan Kaya Kromium Ini Membantu Kita Melindungi Kerusakan Kromosom DNA dan Kesehatan Jantung)

Sementara itu, “Laki-laki begitu banyak dicekoki omong kosong budaya yang jika mereka punya ketertarikan seksual pada sesama jenisnya, mereka tidak akan mengatakannya.”

Penelitian sebelumnya meyatakan bahwa seksualitas perempuan dapat berubah sepanjang hidup mereka; bisa jadi lesbian, lurus, maupun biseksual.

Tidak selalu teradi, “Bahwa sekali jadi lesbian, selamanya akan jadi lesbian,” tegas psikolog Dr. Lisa Diamond dari University of Utah.

“Secara historis, model orientasi seksual hanya mengasumsikan pada dua hal: homoseksual yang eksklusif dan heteroseksual,” tambahnya.

Padahal, menurutnya, di tengah-tengah itu ada fase lain yang meliputi “Transisi, kebingungan, dan eksperimental.”

Sementara itu, penelitian lain menyebut bahwa menjadi gay sudah menjadi bawaan DNA.

Para peneliti dari NorthShore University di Illionis menemukan bagian gen yang dapat mempengaruhi apakah seorang pria menjadi gay atau lurus.

Mereka meneliti lebih dari 1.100 DNA gay dan 1.200 DNA straight dan menemukan dua area gen yang berbeda yang mereka percaya berperan dalam orientasi seksual laki-laki.

(Baca juga: 14 Juta Wanita Heteroseksual China Terjebak Pernikahan Palsu dengan Pria Homoseksual)