Find Us On Social Media :

Tidak Sembarangan, Ternyata Perbedaan Ukuran di Makam Tionghoa Punya Alasan Tersendiri

By Editorial Grid, Sabtu, 17 Maret 2018 | 13:30 WIB

Intisari-Online.com - Makam orang Tionghoa dapat dengan mudah diketahui. Dari bentuk kubur, nisan, dan mausoleum (bangunan pelindung makam), memiliki ciri khas dan gaya arsitektur tersendiri. 

Jika diperhatikan, rata-rata makam Tionghoa juga berukuran besar. Nyatanya ada makna dari makam tersebut. 

"Ini terkait dengan konsepsi kematian bagi masyarakat China tradisional," kata Pemerhati Budaya China, Agni Malagina saat dihubungi KompasTravel, Rabu (7/2/2018).

Agni menjelaskan jika masyarakat China tradisional memiliki konsep kematian tersendiri. Orang China tradisional percaya orang meninggal akan berpindah tempat ke dunia lain. Dunia tersebut mirip dengan dunia hidup sebagai manusia.

BACA JUGA :  Wisata Pemakaman, Inilah 6 Fakta Makam Tionghoa yang Jarang Terungkap ke Publik

"Jiwanya di sana masih membutuhkan apa-apa yang dia butuhkan atau dia pakai di dunia fana," kata Agni. 

Jadi saat dimakamkan jenazah orang China tradisional akan mengenakan pakaian terbaik dan semua barang kesukaan semasa hidup ikut dikuburkan.

 "Mulai dari pakaian, mainan, perhiasan sampai kalau perlu pembantunya atau pengawalnya. Ini contohnya masa dinasti ada 'teman' untuk menemani tuan atau kaisar," jelas Agni.

Dengan konsep kematian seperti itu, maka tak heran makam orang Tionghoa khususnya yang zaman dulu berukuran besar. 

BACA JUGA : Mengalah untuk Menang, Taktik Jitu Pasukan Rusia Bikin Pasukan Napoleon Terjebak dalam Musim Dingin Moskow

Pada makam China juga terdapat altar atau meja persembahan. Menurut Agni ini juga terkait dengan konsep kematian dan pemujaan leluhur dalam kebudayaan masyarakat China tradisional.

"Bahwa orang meninggal masih memerlukan uang, TV, rumah, dan lainnya di alam sana. 

Maka dalam upacara kematian akan dibakar rumah-rumahan kertas, mobil-mobilan kertas, disajikan makanan kesukaan di altar depan bongpai (nisan) setiap upacara kematian dan perayaan Cengbeng (hari bersih-bersih kuburan)," jelas Agni.