Find Us On Social Media :

Kopassus Pernah Bikin Gempar Dunia, Kalahkan dan Tawan Pasukan Elite SAS Inggris di Kalimantan

By Yoyok Prima Maulana, Jumat, 16 Maret 2018 | 18:00 WIB

Intisari-online.com - Antara tahun 1961-1966 meletus konfrontasi Indonesia dan Malaysia yang kemudian memicu konflik bersenjata di perbatasan baik berupa penyusupan pasukan gerilya maupun pasukan reguler. 

Tindakan militer untuk menggempur Malaysia pun dikumandangkan oleh Presiden Sukarno  di depan rapat raksasa di Jakarta pada 3 Mei 1964.

Presiden Sukarno lalu mengumumkan perintah Dwi Komando Rakyat (Dwikora). Poin pertama Dwikora adalah pertinggi ketahanan revolusi Indonesia. 

Kedua bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Serawak, dan Sabah untuk menghancurkan Malaysia.

BACA JUGA: 

Komando tempur Dwikora dipercayakan kepada Panglima Angkatan Udara Laksamana Madya Omar Dhani yang menjabat sebagai Panglima Komando Siaga (KOGA). 

Sementara tugas yang dibebankan kepada KOGA adalah mempersiapkan operasi militer terhadap Malaysia. 

Sebagai Panglima KOGA, Omar Dhani bertanggung jawab langsung kepada Panglima Tertinggi ABRI/KOTI, Presiden Soekarno. 

Tapi sebelum KOGA dibentuk  aksi penyusupan yang dilancarkan oleh sukarelawan Indonesia sudah berlangsung cukup lama. 

BACA JUGA: 

Operasi penyusupan yang digelar Indonesia ke wilayah perbatasan Malaysia sesungguhnya merupakan operasi yang berbahaya karena musuh yang dihadapi  merupakan pasukan reguler terlatih dan berpengalaman di berbagai medan perang. 

Militer Malaysia yang didukung Inggris dan negara-negara persemakmuran seperti Selandia baru serta Australia tidak bisa dihadapi oleh pasukan gerilya yang menyamar dan mengunakan persenjataan terbatas. 

Gerilyawan Indonesia yang terdiri dari para sukarelawan bahkan harus menghadapi pasukan Gurkha dan SAS Inggris yang sudah sangat berpengalaman dalam pertempuran hutan.