Find Us On Social Media :

Stephen Hawking Meninggal Dunia: Ketika Hawking Puas Menikmati Gravitasi Nol

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 14 Maret 2018 | 15:30 WIB

Intisari-Online.com – Suatu ketika fisikawan angkasa Stephen Hawking gembira setelah terpuaskan impiannya.

Ia berhasil melayang tanpa bobot dalam sebuah pesawat jet khusus yang dirancang bebas gravitasi.

la pun bebas dari kursi roda yang selama puluhan tahun menjadi wahananya sehari-hari. Waktu itu ia berharap, hal itu menjadi langkah awal ke petualangan angkasa berikutnya.

"Luar biasa!" katanya setelah penerbangan pada 26 April 2007 itu.

Bagaimanapun, Hawking masih terhubung dengan mesin yang memantau denyut jantung dan tekanan darahnya.

(Baca juga: Stephen Hawking Meninggal Dunia: Begini Cara Melarikan Diri dari Lubang Hitam ala Fisikawan Nyentrik Itu)

la juga lengkap didampingi para dokter dan perawat, serta belasan penumpang lain dalam jet yang pertama-tama melesat hingga ketinggian 7.315 m di atas Samudra Atlantik.

Jet kemudian membubung lagi ke 10.000 m lalu menukik ke 7.000 m hingga memungkinkan Hawking dan penumpang lain merasakan pengalaman tanpa bobot selama 25 detik.

Pesawat ini membuat delapan tukikan melengkung, dua di antaranya memungkinkan Hawking membuat dua lentingan.

"Bak pesenam peraih medali emas," ujar Peter Diamandis, kepala Zero Gravity Corp, perusahaan pemilik jet khusus itu.

Stephen Hawking, yang mengerjakan karya luar biasa tentang Lubang Hitam dan Asal Mula Semesta menderita penyakit lemah otot yang disebut penyakit lou gehrig.

Profesor yang baru saja meninggal di usia 76 tahun itu penyandang cacat pertama yang diangkut pesawat yang sudah menerbangkan lebih dari 2.000 orang ini.

"Seperti yang dapat Anda bayangkan, saya benar-benar menikmati," katanya sebelum terbang.