Find Us On Social Media :

Pria Ini Mengeluh Sakit, Ternyata Ada Rongga Udara Besar di Kepalanya, Kok Bisa? Berikut Penjelasan Medisnya

By Masrurroh Ummu Kulsum, Selasa, 13 Maret 2018 | 12:00 WIB

Intisari-Online.com – Pria berusia 84 tahun ini tiba di ruang gawat darurat rumah sakit dengan keluhan yang tidak biasa bagi pasien seusianya.

Dia merasa kondisinya tidak stabil selama beberapa bulan terakhir, puncaknya terjadi pada beberapa pekan terakhir ini, melansir scmp.com (13/03/2018).

Tiga hari sebelum akhirnya dibawa ke rumah sakit, lengan dan kaki kirinya terasa melemah.

Anehnya pria ini tidak memiliki riwayat sakit, dia bahkan tidak merokok dan jarang minum alkohol. Tes darah juga menunjukkan kondisinya normal.

(Baca juga: )

(Baca juga: 5 Hewan yang Tidak Membutuhkan Otak Untuk Bertahan Hidup, Salah Satunya Adalah Ubur-ubur)

"Tidak ada kebingungan, kelemahan wajah, gangguan visual atau ucapan," kata dokter dalam sebuah pernyataan dari kasus pria yang dipublikasikan pada 27 Februari di jurnal medis BMJ Case Reports.

"Dia dinyatakan sehat, mandiri, berkegiatan fisik di kehidupan sehari-hari, dan tinggal di rumah bersama istri dan kedua anaknya."

Namun baru setelah dokter melakukan CT dan MRI, mereka akhirnya menemukan sesuatu yang mengkhawatirkan.

Seharusnya sebagian besar lobus depan kanan otaknya ada, tapi ini hanya terdapat area kosong yang besar.

Finlay Brown, dokter yang bekerja di gawat darurat di Causeway Hospital di Coleraine, Irlandia Utara, pada waktu itu, ingat untuk meninjau pemindaian otak dengan seluruh stafnya.

"Kami semua sangat bingung dengan gambar yang kami lihat!" kata Brown.

Dokter bertanya-tanya apakah pria itu lupa mengatakan dirinya pernah melakukan operasi otak atau mengalami cacat dari kecil.

Tapi pria ini mengatakan dia tidak mengalami keduanya.

(Baca juga: )

Ternyata pria tersebut menderita pneumocephalus, penyakit yang menyebabkan adanya udara di tengkoraknya.

"Ini adalah sebuah kondisi yang ditemukan pada hampir 100 persen kasus setelah operasi otak," kata Brown.

Penyakit ini juga dapat terjadi pada seseorang setelah ia terkena infeksi sinus dan cedera kepala atau wajah, tapi biasanya rongga udaranya jauh lebih kecil.

Namun dalam kasus ini rongga udaranya berukuran sekitar 8,9 cm.

Kemungkinan penyebab rongga udara ini adalah osteoma atau tumor tulang jinak, yang terbentuk di sinus pria itu dan terkikis melalui dasar tengkorak, lanjut Brown.

"Ketika pasien mengendus/bersin/batuk kemungkinan besar akan mendorong sejumlah kecil udara ke kepalanya," jelasnya.

Brown mengatakan pasien bisa saja menjalani operasi untuk menghilangkannya. Ini akan menguraikan kantung udara di kepalanya dan menghilangkan tumor.

Namun, pria tersebut menolak karena usianya dan faktor kesehatan lainnya.

Oleh karena itu. dia hanya diberi obat untuk mencegah stroke sekunder dan diperbolehkan pulang ke rumah dibawah pengawasan dokter.

Laporan terbaru mengatakan pria ini tidak lagi merasa lemas dan tetap sehat. 

(Baca juga: )