Find Us On Social Media :

Wanita Ini Disebut Sebagai Kanibal Setelah Bikin Camilan dari Ari-ari. Alasannya Cukup ‘Ilmiah’

By Ade Sulaeman, Sabtu, 10 Maret 2018 | 11:30 WIB

Intisari-Online.comKiley Whitworth adalah seorang ahli kecantikan dari Georgia, Amerika Serikat.

Wanita berusia 23 tahun itu baru-baru ini mengunggah foto yang dirinya membuat cokelat dengan gunakan ari-arinya.

Ia juga tidak ragu memakan cokelat kreasinya dari bahan aneh tersebut.

Dalam foto yang beredar, diperlihatkan ari-ari yang berbentuk ubur-ubur itu dikeringkan.

(Baca juga: Dari Bertukar Istri Hingga Membunuh Anak, Inilah 10 Hal Mengerikan Dalam Kehidupan Seksual Orang Eskimo)

Kemudian organ dari masa kehamilan itu di-blender dan dicampur cokelat lalu dicetak berbentuk hati.

Setelah cokelat membeku, Kiley memakan camilan itu dengan nikmatnya.

Aksi Kiley dengan camilan uniknya itu telah dilihat jutaan orang di media sosial.

Tidak pelak, ia langsung mendapat tanggapan yang kurang menyenangkan.

Ia dituduh melakukan semacam ‘kanibalisma’. Namun, ada juga yang mendukung camilan tidak biasa ibu muda tersebut.

Disebutkan, ibu dua anak itu belum lama melahirkan putranya, Samuel pada Selasa (6/3).

Setelah melahirkan Samuel, di pusat kebidanan yang semuanya alami, ia melihat sebuah kartu untuk enkapsulasi dari ari-ari dan memutuskan mengapa tidak?

“Aku ragu-ragu karena aku tahu itu kotor, tetapi setelah mencari semua manfaat kesehatan dari ari-ari, aku putuskan itu adalah hanya sekali dalam suatu kesempatan seumur hidup,” kata Kiley Whitworth.

(Baca juga: Bukannya Bikin Ngeri, 'Mayat' dalam Selokan Hitam Penuh Sampah Ini Malah Bikin Orang Tertawa)

Ia melanjutkan, ari-ari adalah kehidupan bayi kita.

Ari-ari memberi segala nutrisi dari ibu ke bayi, jadi ketika bayi terlahir dan lepas dari ari-arinya, hilanglah segala nutrisi itu.

Di malam yang sama ketika ia melahirkan pada pekan ini, Kiley melihat ari-arinya telah disiapkan di rumahnya.

Ari-ari itu keringkan dan direbus sebentar sebelum dipotong-potong.

Setelah itu dipotong-potong berukuran kecil dan dikeringkan bersama tali pusat dan kantung ketuban di sebuah alat khusus.

Hari berikutnya setelah 16 jam pengeringan, ari-ari yang menghitam itu dihaluskan dengan blander.

Dalam video yang jadi viral itu, memperlihatkan Kiley menggunakan bubuk ari-ari sebagai bahan dasar pembuatan cokelat berbentuk hati.

Kini ia akan memakan cokelat dari ari-ari itu setiap hari selama sebulan.

Di akhir video Snapchat ceritanya yang mendokumentasikan pengalamannya itu, Kiley memfilmkan dirinya memakan sebuah camilan manis buatannya. Ia bilang rasa ari-ari itu tidak terasa.

Gerakan ibu yang memakan ari-arinya dimulai pada 1970 an, begitu dilansir dari situs Mirror. Mereka yang memakan ari-ari dikenal dengan nama placentophagia.

Namun beberapa tahu belakangan hal itu mendunia yang menampilkan January Jones dan Kim Kardashian.

Para pengikutnya yakin bahwa nutrisi yang masuk dari ibu ke janin selama kehamilan masih tersimpan di ari-ari dan seharusnya tidak dibuang.

Wanita yang memakannya menyebutkan ari-ari dapat memperbaiki mood, mengurangi depresi paska melahirkan, meningkatkan level energi, dan mendorong terbentuknya ASI.

Meskipun demikian para placentophagia ini tidak bisa menghindari dari stigma masyarakat bahwa itu berlebihan.

“Tidak dipungkiri ada beberapa kritikan, orang-orang bilang ‘itu kotor, itu kanibalisme, kamu makan dirimu sendiri’. Tetapi aku pikir mereka hanya tidak tahu saja,” kata Kiley.

Ia mengklaim, dirinya juga mendapat cinta dan dukungan. Di kotak pesan akunnya dipenuhi dengan pesan orang-orang bahwa mereka terinspirasi untuk melakukan hal yang sama.

Hampir semua binatangpun makan ari-ari mereka, jadi ada alasan yang bagus untuk itu, mengapa tidak dilakukan?

Kata peringatannya selanjutnya: jangan lakukan itu sendiri. Pastikan anda memiliki seorang ahli yang telah terlatih untuk melakukannya.

Pasalnya, jika hal tersebut tidak dilakukan dengan tepat, hanya akan membuat diri sendiri jadi sakit.

(Baca juga: Terkena Serangan Jantung saat Sendirian, Cara Pria Ini Selamatkan Nyawa Disebut 'Sangat Jenius')