Penulis
Intisari-Online.com - Malang nasib wanita bernamaJanice Richardson ini.
Wanita berusia 55 tahun ini harus selalu melakukan cuci darah seumur hidupnya.
Semua ini bermula pada bulan Oktober 2013 silam.
Saat itu, Janicemenerima transplantasi ginjal dari seorang pasien yang telah meninggal dunia.
Masalahnya Janice tidak tahu sejarah medis dari orang yang ginjalnya ia terima itu. Dia baru mengetahui ginjal tersebut bermasalah beberapa bulan kemudian.
Diketahui pasien yang ginjalnya akan ia gunakanuntuk transplantasi adalah seorang perokok berat.
Akibatnya ginjal tersebut berfungsi tidak lebih dari 15% dan delapan bulan pasca transplantasi setelah pemindaian MRI menunjukkan ada batu di dalamnya dan penyempitan arteri.
Seandainya waktu itu Janice mengetahui bahwa pendonor menderita kegemukan dan tekanan darah tinggi, wanita asalWest Yorkshire, Inggris ini mengaku pasti akan menolaknya.
Janicesemakin menyesal setelah ia ingat bahwa ketikaia menerima donor tersebut, dua temannya telah bersedia juga mendonorkan ginjal mereka untuknya.
Tentu Janicepasti akan lebih memilih donor dari salah satu temannya.
"Sebelum saya memutuskan menerima donor tersebut,pihak rumah sakit mengatakan mereka memiliki solusi yang bagus, sehingga saya melakukan operasi," ujarnya dilansir daridailymail.co.uk.
"Tidak ada yang pernah membahas organ tersebut dengan saya," tambahnya.
Organ itu telah ditolak oleh dua pusat transplantasi sebelum diterima oleh dokter yang menangani Janice.
Sekarang, setelah mengalami kegagalan ginjal, Janicetidak dapat menjalani transplantasi lebih lanjut. Karena jaringan darahnya sangat sulit untuk dicocokkan dan harus tetap melakukan cuci darah.
"Ketika saya sakit parah dan ginjal tidak berfungsi, seorang dokter berkomentar itu memalukan karena saya mendapatkan kualitas ginjal yang buruk, yang menyiratkan ada sesuatu yang diketahui sebelum operasi tersebut."
Janice sendiri telah memiliki masalah dengan ginjalnya sejak berusia 14 tahun, setelah terinfeksi BK virus yang membuat ginjal kanannya tidak bekerja dengan baik.
(Baca juga:Inilah Lima Kasus Kembar Siam yang Paling Dikenang, Ada yang dari Indonesia Lho)
Sebelumnya di tahun 2011, ia juga telah menerima transplantasi ginjal pertamanya dari kakaknya Angela.
Respon awalnya baik namunkarena virus tersebut akhirnya tidak dapat berfungsi dengan baik dan terpaksa diangkat.
Pihak rumah sakit Leeds Trust NHS mengatakan, Rumah Sakit Leeds mengikuti panduan nasional dari NHS Blood and Transplant dan British Transplant Society untuk memastikan bahwa pasien dapat sepenuhnya menyetujui transplantasi.
"Organ yang digunakan diperoleh dari NHS Blood and Transplant, dan ahli bedah transplantasi kami yang sangat spesialis dan hati-hati menilai setiap organ untuk memastikan kecocokan untuk transplantasi dan memenuhi kebutuhan pasien kami," ujar perwakilan RS.
"Jika organ berisiko lebih tinggi dipertimbangkan, penerima dibuat sadar akan riwayat medis yang mungkin berdampak pada keberhasilan atau umur lanjut transplantasi," tambahnya.
Merokok, tekanan darah tinggi, penyempitan arteri tidak dianggap sebagai kontraindikasi atau alasan utama untuk mencegah transplantasi.
Banyak organ dengan keadaan seperti itu berhasil ditransplantasikan di Leeds, di Inggris dan di seluruh dunia.
Sedangkan Richardson hanya merasakan patah hati, setelah kemurahan hati dari kakaknya, teman-temannya, dan semua perawatan dari suaminya tidak berarti apa-apa.
(Baca juga:Ketika Pasukan Khas Laut Malaysia Mengagumi Kopaska yang Pernah Menyerang Malaysia Saat Operasi Dwikora)