Find Us On Social Media :

Usai Bancakan Daging Penyu, Belasan Orang Mentawai Keracunan dan 3 di Antaranya Meninggal Dunia

By Moh Habib Asyhad, Senin, 26 Februari 2018 | 10:30 WIB

Intisari-Online.com - Belasan orang di Desa Taileleu, Kecataman Siberut Barat Daya, Kepulauan Mentawai, keracunan dan tiga di antaranya meninggal dunia pada Minggu (18/2) tempo hari.

Kejadian ini terjadi setelah mereka menyantap daging penyu saat pesta adat (punen) di desa tersebut.

Dilansir dari Antaranews.com, dua di antara tiga korban adalah seorang balita. Sementara satu orang lainnya adalah laki-laki dewasa bernama Tatra Manai yang 50 tahun.

Sementara Mongabay Indonesia menulis Tatra Manai berusia 66 tahun.

(Baca juga: Tidak Ada yang Namanya Bayi Keracunan Air Ketuban! Inilah yang Sebenarnya Terjadi)

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepualaun Mentawai Lahmuddin Siregar, masih dari Mongabay Indonesia, kejadian ini bermula saat masyarakat berburu penyu di perairan pantai barat untuk keperluan punen, sehari sebelum kejadian.

Dari perburuan itu, mereka mendapatkan seekor penyu cukup besar dengan berat sekitar 60 kg. Sebelum disantap bersama-sama, penyu itu direbus.

Masih menurut laporan Mongabay Indonesia, seorang warga menyebut bahwa di dalam tubuh penyu itu ditemukan telur yang sudah mengeras, sebanyak 150 butir.

“Jika dilihat genetik penyu di Perairan Mentawai, masuk ke siklus arah Andaman, berputar mengarungi Samudera Hindia,” ujar Harfiandri Damanhuri, peneliti penyu dari Universitas Bung Hatta, Padang

“Di Samudera Hindia itu banyak industri, otomatis banyak pembuangan limbah. Itu yang dimakan penyu, masuk ke tubuh.”

Menurutnya, logam-logam itu terakumulasi dalam tubuh penyu, terus meningkat dan tak berkurang. Makin tua penyu makin besar risiko karena mengandung racun lebih tinggi.

(Baca juga: Anda Penyuka Pedas? Ada Berita Bahagia yang Menginginkan Umur Lebih Panjang)

Bukan yang pertama