Find Us On Social Media :

Begini Ternyata Efek Viagra Jika Dikonsumsi Oleh Wanita, Jangan Kaget Ya

By Yoyok Prima Maulana, Minggu, 18 Februari 2018 | 12:30 WIB

Intisari-online.com - Viagra selalu identik dengan laki-laki.

Obat kuat ini populer dianggap sebagai solusi jitu mengatasi impotensi pada laki-laki.

Pertanyaannya kemudian, bagaimana bila viagra dikonsumsi oleh wanita?

Viagra pertama kali diperkenalkan pada 1990-an dengan nama sildenafil, berbentul pil kecil dan berwarna biru. Untuk memudahkan, orang-orang suka menyebutnya pil biru.

BACA JUGA: Percayalah, Adegan di Film Biru Tak Seindah yang Terlihat! Berikut Fakta yang Disembunyikan dari Penonton

Jika ditelusuri lebih dalam, penemuan viagra alis pil biru ini ternyata kebetulan.

Mula-mula, obat ini dimaksudkan untuk membantu mengatasi penyakit angin duduk, yaitu suatu kondisi di mana pembuluh darah di jantung menyempit.

Sialnya, pil ini dianggap kurang ampuh mengatasi angin duduk. Di sisi lain, para peneliti justru menemukan fakta lain bahwa obat ini bisa membantu memperlancar aliran darah ke organ intim pria.

Sejak itulah viagra dianggap bisa membantu kaum pria mengalami ereksi lebih lama.

BACA JUGA: Catat! Anggapan Bahwa Durian Mengandung Kolesterol Itu Cuma Mitos!

Dari situlah produsen obat Viagra memutuskan memasarkan sildenafil untuk mengatasi disfungsi ereksi.

Ini dilakukan setelah dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan manfaat obat tersebut.

Dan pada 1998, obat kuat ini menjadi obat oral pertama yang disetujui FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan di Amerika Serikat) untuk pengobatan disfungsi ereksi.

Secara umum, Viagra bekerja secara efektif pada pria yang mengeluhkan mengalami disfungsi ereksi hingga 65 sampai 70 persen.

Kembali ke pertanyaan di atas; bagaimana bila viagra dikonsumsi wanita?

Para peneliti telah berteori bahwa obat kuat ini memiliki efek seksual yang sama seperti yang dialami para pria jika wanita mengonsumsi obat tersebut.

Viagra diyakini akan meningkatkan kadar oksida nitrat dalam tubuh untuk melancarkan aliran darah.

BACA JUGA: Inilah Periode Umur Godaan Berselingkuh Meletup-letup, Pria dan Wanita Beda Lho

Pada pria, oksida nitrat ini akan meningkatkan aliran darah ke penis sehingga pemiliknya dapat mempertahankan ereksi. Sedangkan pada wanita, okisda nitrat ini akan meningkatkan pasokan darah ke area organ intimnya dan klitoris.

Tak hanya itu, berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association tahun 2008, para peneliti menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi obat antidepresan dan Viagra mengalami peningkatan fungsi orgasme.

Namun, mereka tidak menunjukkan naiknya hasrat seksual. Karena tidak menunjukkan peningkatan hasrat seksual, manfaat obat Viagra hanya berhenti sampai di situ saja bagi wanita.

Lepas dari itu, pil biru sebagai pengobatan untuk wanita yang memilki gairah seksual rendah sampai saat ini masih kontroversial.

Lebih-lebih karena FDA belum menyetujui obat ini laik dikonsumsi wanita dan kebanyakan dokter tidak akan meresepkannya pada wanita.

Penelitian yang dilakukan beberapa tahun terakhir pun belum ada yang bisa menemukan khasiat dan keamanan penggunaan obat tersebut pada wanita.

Meskipun obat  ini dikhususkan untuk pria, nyatanya Viagra juga tidak aman bagi beberapa pria. Efek sampingnya bisa meliputi masalah jantung, tekanan darah tinggi, masalah mata, penyakit hati kronis, atau penyakit ginjal.

BACA JUGA: Tragis! Dikira Meninggal Wanita Ini Dikubur Hidup-hidup 11 Hari dan Menggedor-gedor Peti Matinya

Tapi kini ada obat setara Viagra yang sudah disetujui oleh FDA sebagai pengobatan untuk hasrat seksual yang rendah pada wanita menjelang masa menopause, yaitu flibanserin dengan nama dagang Addyi.

Flibanserin bekerja dengan cara yang sangat berbeda dengan Viagra.

Flibanserin menargetkan otak, bukan organ genital. Selain itu, obat ini dimaksudkan untuk mengobati gangguan hasrat seksual hipoaktif (HSDD). HSDD adalah kondisi medis yang menandakan hasrat seksual rendah.

Tapi harap diingat, obat perangsang wanita ini punya kelemahan. Ia tidak bisa dikonsumsi bersamaan dengan alkohol karena memberikan interaksi yang berbahaya.

BACA JUGA: Wanita Ini Pecandu Berat Film Biru Hingga Akhirnya Menemukan Pencerahan di Bali