Find Us On Social Media :

Kisah Nyata Wanita Vampir, Ibu Dua Anak Ini Baru Terpuaskan Setelah Minum Darah Manusia

By Yoyok Prima Maulana, Kamis, 15 Februari 2018 | 17:15 WIB

Intisari-Online.com -  Selama bertahun-tahun lalu, hingga sekarang, vampir atau drakula digambarkan sebagai sosok manusia abadi yang bertahan hidup dengan minum darah manusia atau hewan.

Kisah vampir ditemukan dalam novel fiksi atau film di televisi dan layar lebar yang populer. Salah satunya adalah film Twilligh.

Namun kenyataannya, manusia yang suka minum darah ternyata benar-benar ada meskipun mereka bukan vampir.

Salah satunya adalah seorang ibu dua anak yang bernama Julia Caples. Ia dijuluki Mawar Hitam karena kebiasaannya minum darah manusia.

BACA JUGA: 

Dikatakah bahwa minum darah adalah sebuah cara untuk hidup.

Dalam buku-buku cerita, vampir digambarkan tinggal di sebuah daerah terpencil dan rumah berhantu di Transylvania. Nah, Julia justru tinggal di sebuah kawasan pinggiran kota di Pennsylvania, Amerika Serikat. 

Dalam sebulan, ia minum darah sebanyak setengah gallon atau 1,89 liter. Untuk memenuhi kebutuhannya minum darah, sebenarnya banyak sukarelawan yang bersedia darahnya diminum. 

Para sukarelawan akan memberikan tangan atau lehernya untuk digigit oleh ‘vampir’ dan kemudian dihisap darahnya.

BACA JUGA: 

Meskipun demikian, Julia yang kini berusia 50 tahun hanya meminum darah tunangannya saja. 

Ada yang membandingkan sensasi minum darah dengan sebuah ‘ledakan energi seksual’. 

Nah, Julia mengklaim, nafsunya minum darah setelah ia diculik dan diburu oleh para pemburu vampir.

Hal itu terjadi selama tiga dekade ia bergabung dengan komunitas dunia bawah tanah.

Ia berharap untuk menghilangkan stigma yang dihubungkan dengan peminum darah.

Caranya, ia membiarkan Wizard of Odd TV melihat kehidupannya sebagai seorang ibu vampir di pinggiran kota.

Sekadar tahu, sekitar tahun 1990-an, Julia terkenal secara kontroversial sebagai selebrita vampir pertama.

Saat itu ia mengatakan, “Aku adalah salah satu pencipta asli apa yang dikenal sebagai komunitas vampir.”

“Aku adalah vampir terkenal pada 1990-an yang traveling ke seluruh dunia, muncul di berbagai acara televisi. Aku tidak berpikir semua orang benar-benar berharap bahwa aku adalah seorang vampir sungguhan benar-benar kenyataan,” kata Julia Caples.

BACA JUGA: 

Ia menambahkan, vampir saat ini memperagakankan dirinya sendiri seperti karakter fiksi dan berpakaian seperti vampir. Namun menurut pendapatnya, mereka butuh untuk membedakan diri mereka sendiri dari orang yang seperti dirinya.

“Ini adalah kehidupan kami sebenarnya. Ketika minum darah, terjadi sebuah ledakan energi seksual dan keseksian,” kata Julia.

Ia mengatakan, dirinya mengkombinasikan energi seks dengan minum darah, dan hal itu seperti puncak kekuatan dan energi. Itulah zat penambah energi seks atau aprodisiak.

Hal itu terkadang sesuatu yang tabu dan itu masih terjadi. Namun, misi Julia adalah menemukan orang lain yang seperti dirinya, yang terlahir seperti itu.

“Mereka tidak perlu mengalami apa yang aku alami, mereka tidak harus terluka,” tambah Julia.

Ia mengklaim pernah mengalami ancaman dari komunitasnya. Seorang tetangganya pernah mencoba ‘membunuhnya’ dengan menabrakkan mobil melalui jendela dapurnya.

BACA JUGA: 

Akibatnya ia kabur keluar kota dan bahkan kehilangan pekerjaan. Ia berkali-kali dipecat dari pekerjaan karena lewat internet mereka bisa menemukan info tentang vampir Julia.

Ia bilang hidupnya tidaklah mudah, tetapi itulah diri sebenarnya. Ia masih dapat bertahan hidup dan didukung keluarganya, menjadi orang yang baik, membantu orang lainnya.

“Jangan terjebak dengan cap demikian, karena komunitas vampir adalah sebuah label. Seperti banyak orang lainnya di luar sana yang dapat menawarkan sesuatu yang positif sama seperti hal negatifnya,” tutup Julia Caples.

BACA JUGA: