Menyamar Jadi Dokter, Sindikat Perampok ini Perdaya Wanita, Kemudian Curi Cairan Otaknya untuk Dijual di Pasar Gelap

Masrurroh Ummu Kulsum

Penulis

Mereka mendatangi rumah korban, memikat para wanita dengan mengatakan akan diberikan hibah dari pemerintah.

Intisari-Online.com - Serangkaian 'perampokan' aneh telah terjadi di Punjab, Pakistan, bari-baru ini melansir dari seehua.com (15/02).

Sindikat perampok tersebut memikat 12 wanita untuk memberikan sampel darah dengan alasan mereka bisa mendapatkan hibah dari pemerintah.

Sebenarnya mereka mencuri cairan serebrospinal untuk dijual di pasar gelap.

Polisi setempat telah menangkap empat tersangka, namun belum jelas bagaimana cairan serebrospinal ini akan digunakan di pasar gelap.

BACA JUGA:Ada Supervolcano Besar yang Mengintai di Dasar Laut Jepang, Jika Meletus Berpotensi Memusnahkan 100 Juta Orang

Cairan serebrospinal (cerebrospinal fluid/CSF) adalah cairan yang menggenangi otak dan akord tulang belakang.

Cairan serebrospinal adalah satu dari tiga komponen utama di dalam tengkorak, dua lainnya adalah pembuluh darah dan otak itu sendiri.

CSF berfungsi sebagai bantalan otak di dalam tengkorak, mengangkut nutrisi ke jaringan otak dan mengeluarkan limbah, serta melindungi otak dari benturan atau cedera.

CSF diproduksi di situs dalam otak yang disebut pleksus koroid.

BACA JUGA:Lucu! 8 Foto Ini Menjadi Bukti Nyata Bahwa Tidak Semua Barang Bisa Anda Beli Secara Online

Menurut sebuah laporan oleh BBC, seorang pria setempat menemukan putrinya yang berusia 17 tahun "berdarah" dan menjadi lemah secara fisik, meminta polisi untuk mengusut kasus tersebut secara terbuka.

Polisi setempat mengatakan sindikat perampok telah aktif selama beberapa waktu dan mereka menyamar sebagai dokter rumah sakit.

Mereka mengatakan kepada korban bahwa sampel darah harus diberikan untuk mendapatkan hibah perkawinan yang diberikan oleh pemerintah.

Mereka mendatangi rumah korban dan benar-benar mengambil cairan serebrospinal mereka.

Departemen Kesehatan Pakistan telah membentuk sebuah komite khusus untuk menyelidiki kasus tersebut.

Ini bukan lagi kasus pertama pencurian organ tubuh manusia di Pakistan.

Akhir tahun 2016, polisi Pakistan menangkap sindikat penyelundup organ di Rawalpindi dan menyelamatkan 24 korban.

Pakistan secara resmi melarang penjualan organ di tahun 2010, namun transaksi terkait masih sangat populer di tingkat lokal.

BACA JUGA:Meski Sudah Diperingatkan, Kenapa Bung Karno Tetap Nekat Mencintai Naoko Nemoto Dari Jepang?

Artikel Terkait