Penulis
Intisari-Online.com -Dalam Perang Dunia II, baik pasukan Sekutu maupun Nazi sama-sama mengerahkan “pasukan seniman”.
Personel pasukan yang terdiri atas para seniman yang ahli membuat benda tiruan (decoy) itu tugasnya adalah mengecoh pasukan musuh.
Misalnya, mereka bertugas agar pasukan Nazi terlihat kuat oleh Sekutu saat bertempur di front Afrika Utara, Nazi sengaja membuat tank-tank tiruan dari bahan kayu triplek.
Caranya kayu triplek dibentuk menjadi “badan tank” dan dilukis serta dicat mirip tank sungguhan.
Badan tank itu kemudian dipasang pada mobil sehingga ketika dilihat dan difoto dari udara bentuknya seperti tank sungguhan.
(Baca juga:Kesulitan Perbaiki Jet Tempur Kiriman Isreal, Para Teknisi TNI AU Terpaksa Gunakan Kepala Kerbau)
Tujuan membuat tank-tank palsu itu adalah agar pasukan Sekutu mengira jika tank-tank Nazi jumlahnya banyak.
Atau bisa juga tank-tank palsu itu sedang bergerak ke front tertentu sehingga pasukan Sekutu mengira yang bergerak adalah tank-tank sungguhan.
Padahal tank-tank Nazi masih pada posisi di tempat semula dan siap menyergap pergerakan pasukan Sekutu.
Biasanya pasukan Sekutu yang terkecoh akan menyerbu pasukan Nazi yang diyakini sudah tidak dilindungi tank-tank lagi.
Tapi begitu menyerbu, pasukan Sekutu yang terkecoh justru menjadi pasukan yang babak belur karena serangan balasan Nazi ternyata masih didukung oleh pasukan tank.
Taktik mengecoh menggunakan alutsista palsu yang sering dipraktekkan Nazi itu tidak hanya untuk tank saja tapi juga pesawat tempur dan meriam artileri.
(Baca juga:Bukan Daging, Inilah Menu Makan Siang Paling Enak dalam Pendidikan Komando Marinir yang Sangat Keras Itu)
Merasa bahwa taktik menggunakan senjata palsu itu kerap menjadi taktik jitu untuk memenangkan pertempuran pasukan Sekutu pun menirunya.
Tapi taktik saling tipu dalam peperangan itu akhirnya membuat kedua pasukan yang berseteru menjadi saling curiga.
Suatu kali di front Afrika Utara, Nazi sengaja menggelar pesawat-pesawat tempur dari kayu untuk mengecoh serangan udara Sekutu.
Tujuannya adalah agar pesawat-pesawat tempur Nazi yang disimpan di tempat tersembunyi tidak dicari-cari oleh Sekutu dan kemudian dihancurkan.
Namun pasukan Sekutu rupanya tahu jika pesawat-pesawat tempur yang sedang digelar Nazi adalah pesawat-pesawat palsu.
Pesawat-pesawat tempur Sekutu kemudian memang tetap datang untuk menyerang pesawat-pesawat palsu Nazi itu.
(Baca juga:Ternyata Selama Ini Kita Salah, Begini Cara Memasak Brokoli yang Tepat Menurut Penelitian Terbaru)
Tetapi para pasukan Nazi di darat malah menjadi melongo dan terheran-heran.
Pasalnya bom-bom yang dijatuhkan oleh pesawat Sekutu ternyata merupakan bom palsu yang dibuat dari kayu.
Sejumlah pilot Nazi pun ramai-ramai mengambil kayu yang dibuat mirip bom asli itu sebagai kenang-kenangan.
Salah satu pilot Nazi yang masih hidup hingga tahun 2010 bahkan masih menyimpan bom kayu yang merupakan simbol perang konyol-konyolan di PD II itu.