Find Us On Social Media :

Sudah Tak Ada Harganya, Uang Venezuela Diubah Jadi Barang Kerajinan sehingga Punya Nilai Lebih Mahal

By Moh Habib Asyhad, Senin, 12 Februari 2018 | 20:30 WIB

Intisari-Online.com - Mata uang Venezuela sudah benar-benar tak ada harganya. Hal ini dipicu oleh krisis ekonomi di negara itu yang semakin diperparah dengan inflasi mencapai 13 ribu persen.

Saking tak berharganya, uang-uang itu tak jarang ditemukan berserakan di jalanan.

Ada pula yang dijadikan barang-barang kerajinan oleh mereka yang punya otak kreatif.

Wilmer Rojas (25), seorang pedagang benda kerajinan memutuskan memanfaatkan uang kertas bolivar itu untuk membuat tas, dompet, atau keranjang.

Menurutnya, uang kertas yang telah dibentuk menjadi benda kerajinan dapat berharga lebih daripada saat masih berupa lembaran uang.

(Baca juga: Kelaparan, Rakyat Venezuela Serang dan Mutilasi Sapi dan Kucing yang Mereka Temukan)

Seperti yang sudah banyak beredar, kurs mata uang bolivar Venezuela termasuk yang paling rendah di Amerika Latin.

Satu bolivar Venezuela hanya bernilai 0,00004 dolar AS atau Rp0,55.

“Dengan dua, lima bahkan 10 bolivar tidak bisa untuk membeli sebuah permen. Orang-orang bahkan membuang uang kertas itu karena sudah tidak bisa dipakai untuk membeli apapun. Tidak ada lagi yang mau menerimanya,” kata Rojas.

Meski begitu, dengan dijadikan kerajinan, Rojas dapat menjualnya dengan harga yang lebih pantas.

Dikatakan Rojas, sebuah kerjinan topi dari uang kertas membutuhkan sekitar ratusan bolivar. Jumlah tersebut hanya bisa untuk membeli satu pak rokok.

Namun setelah dijadikan sebuah topi dapat terjual hingga 300 ribu bolivar dan cukup untuk membeli sekilo daging.

“Saya bisa saja menggunakan kertas bekas majalah atau koran, tapi lembaran uang kertas lebih baik karena tidak berharga, ukurannya sama dan saya tidak perlu membuang waktu memotong-motongnya,” ujar dia.