Intisari-Online.com - Tanyakan kepada anak-anak Anda, apakah ada yang bercita-cita menjadi seorang tukang ledeng?
Kebanyakan mereka akan bilang ingin jadi dokter, pengacara, atau minimal pelukis. Sebagian ada yang ingin jadi astronout dan ilmuwan.
Apakah berlebihan punya cita-cita seperti itu, oh tentu saja tidak. Tapi tak ada salahnya juka jika punya cita-cita lain, jadi tukang ledeng, misalnya.
Lho, apa istimewanya jadi tukang ledeng?
Pertanyaan sepertinya kita utarakan kepada Stephen Fry yang sudah menjadi tukang ledeng bertahun-tahun. Dari profesinya itu, ia menghasilkan uang yang begitu banyak—bahkan ia bisa libur selama akhir pekan.
(Baca juga: Mantan Bodyguard Selebritas Ini Hidup dengan ‘Hernia Terbesar di Dunia’, Dokter pun Takut Mengoperasinya)
Menurut kabar yang beredar, Stephen Fry punya penghasilan lebih besar dibanding Perdana Menteri Inggris sekalipun.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, tukang ledeng yang tinggal di London itu mengungkapkan, ia kini tinggal di salah satu kawan properti paling populer di London dan menghabiskan liburannya di Maladewa.
Bagaimana ia mampu membayar semua itu?
Yup, dari profesinya itu ia bisa menghasilkan uang sebesar 210 ribu poundsterling (sekitar Rp4 miliar) per tahun.
Seperti disinggung di awal, jumlah itu jelas lebih besar dibanding gaji tahunan Perdana Menteri Inggris yang sebesar sekitar 150 ribu poundsterling (sekitar Rp2,8 miliar).
Laki-laki 34 tahun itu juga bilang, ia biasanya melayani 58 jam panggilan dalam seminggu tapi tidak mau menerima panggilan di akhir pekan.
(Baca juga: Gaya Perdana Menteri Mongolia Ini Sekilas Mengingatkan Kita pada Vladimir Putin)
Meski begitu, seperti halnya semua pekerjaan, tidak mudah bagi Stephen melakukan pekerjaan itu.
“Itu bisa menguras (tenaga) Anda. Saya adalah tukang ledeng terbaik di Pimlico, tapi juga yang paling lelah,” ujar laki-laki yang bekerja untuk perusahaan jasa ledeng Pimlico itu.
Pada masanya ia juga pernah menganggur dan mencoba mendapatkan pekerjaan dengan magang.
Saat itu usianya masih 17 tahun dan ia magang selama empat tahun. Artinya, ia hanya mendapatkan honor 100 poundsterling (Rp1,8 juta) per minggu.
Meski begitu, ia memutuskan tetap bertahan. Dan setelah menyelesaikan masa magangnya, ia mendirikan bisnisnya sendiri dan kemudian mulai bekerja dengan Pimlico Plumbers.
Hari-hari ini, jadwal kerjanya biasanya berkisar dari pukul 08.00 hingga 18.00, di hari kerja.
(Baca juga: Punya Keloid yang Mengganggu Penampilan? Atasi dengan 6 Bahan Alami nan Ampuh Ini)
Dari ketekunannya itu, ia bisa mendapatkan rumah di properti Kensington bersama istrinya Frace dan putranya yang berusia 13 tahun bernama Oliver.
Meski pekerjaannya tidak mudah, Stephen mengakui sangat mencintai tiap detik dari profesinya itu.
“Setiap hari menyenangkan. Anda bisa pergi ke tempat di mana beberapa perempuan punya masalah air bocor sehingga ia menangis. Jadi, sangat menyenangkan saat Anda berhasil menghentikan air itu dan membuatnya bahagia,” tuturnya.
Dengan jujur ia bilang tidak berniat berhenti dari pekerjaannya ini dalam waktu dekat. Ia benar-benar menikmati profesinya.
Jadi, tidak masalah bukan punya cita-cita jadi tukang ledeng? Hehehe…
(Baca juga: Tak Hanya Emen, 7 Tanjakan Maut Ini Dianggap Paling Berbahaya di Indonesia dan Tak Jarang Memakan Korban Jiwa)