Find Us On Social Media :

Sumeria dan Cina, Kiblat Tulisan Barat dan Timur

By Yoyok Prima Maulana, Sabtu, 10 Februari 2018 | 15:45 WIB

Intisari-online.com - Dalam otobiografi Out of Africa, Isak Dinesen menceritakan reaksi masyarakat suku Kikuyu saat melihat tulisan untuk pertama kali.

"Pesan yang mula-mula dicemooh - saat diberitakan secara lisan - serta-merta dianggap sebagai kebenaran begitu dikabarkan ulang dalam bentuk tulisan." 

Sepanjang sejarah peradaban manusia tulisan adalah media komunikasi yang paling lambat perkembangannya. 

Sebagai gambaran, sudah 100.000 tahun manusia berkomunikasi menggunakan media suara, isyarat, gambar, atau karya seni, sementara tradisi menulis "baru" dikenal selama 5.500 tahun.

BACA JUGA: Tjipto Mangunkusumo: Si Kromo Bernyali Singa Yang Suka Menolong Orang Miskin

Ada dua jalur perkembangan tulisan. Sistem tulisan dari Barat, berkembang dari tulisan Sumeria, dan jalur perkembangan yang bermata air dari tulisan Cina. 

Namun sistem tulisan tertua tetap tulisan Sumeria. Arkeolog Denise Schmandt-Besserat,  dengan mengembangkan hipotesis Pierre Amiet dari Louvre, menunjukkan evolusinya, bermula dari pemakaian keping sebagai alat pembukuan sederhana hingga muncul "buku" dari lempeng berisi naskah gratis berupa morfem bahasa tutur Sumeria.

Begini kisahnya. Di salah satu wilayah Mesopotamia (kini selatan Irak) pernah ditemukan banyak sekali benda mungil tanah liat, sebagian besar dari masa 3500 SM (saat mulai dibangunnya kota-kota di sana). 

Benda-benda mungil tersebut berbentuk serupa guci, serta mirip aneka binatang yang tersimpan dalam amplop tanah. 

BACA JUGA: Cara Mengusir Sakit Kepala Dalam 5 Menit Tanpa Pil Ataupun Obat Kimia

Yang menarik, pada amplop tanah terkadang ditemukan simbol yang sama dengan bentuk lempeng tanah liat di dalamnya. Lalu simbol-simbol ini ternyata juga mirip dengan simbol-simbol yang tertera pada lempeng Sumeria dari masa 3100 SM. 

Tak ayal lagi, orang pun menyimpulkan, Sumeria telah mengenal bahasa tertulis, dengan sistem logografi, yang terdiri atas ±  1.200 karakter yang mewakili angka, nama, dan pelbagai jenis benda seperti kain atau nama hewan.

Bahasa Sumeria ditiru oleh bangsa Akkadia pada tahun 3000 SM, yang berperan besar dalam mengembangkan fonografinya (penggunaan tanda untuk mewakili bunyi, bukan makna, seperti pada logografi).