Find Us On Social Media :

Tentara Perempuan Kurdi yang Sukses Hancurkan Tank Canggih Turki Buktikan bahwa Mereka Tak Mudah Ditaklukkan

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 6 Februari 2018 | 06:00 WIB

Intisari-Online.com - Serangan membabi buta Turki ke pemukiman suku Kurdi yang berada di perbatasan Suriah-Turki makin menggila.

Militer Turki, selain mengerahkan jet-jet tempur F-16 untuk menggempur kelompok teroris Al Nusra yang telah dicurigai mendapat dukungan dari pasukan Partai Pekerja Kurdi, juga mengerahkan tank-tank canggih buatan Jerman, Leopard II.

Baik jet tempur F-16 maupun tank Leopard II merupakan persenjataan canggih andalan Turki.

Kedua alutsista itu kebetulan  juga dimiliki Indonesia sehingga militer Indonesia (TNI)  bisa menilai “keampuhan” yang dimiliki F-16 dan tank Leopard II.

Untuk menghadapi keganasan serangan udara F-16 Turki, para petempur Kurdi yang dikenal sebagai Phesmerga itu memilih bersembunyi di dalam gua-gua bawah tanah.

(Baca juga: Pembelian Jet tempur SU-35 dari Rusia Akan Diganti Dengan JF-17 Thunder Buatan Pakistan?)

Pasalnya para petempur Kurdi belum memiliki senjata antiserangan udara yang memadai.

Tapi untuk melawan tank-tank Leopard II Turki, para tentara perempuan Kurdi bahkan bisa menghapinya menggunakan rudal antitank buatan Rusia bernama Anti Tank Guide Missile (ATGM) Konkurs.

Pada Jumat (2/2) kemarin, para  tentara dari satuan Female Protection Unit itu bahkan sukses menghancurkan satu tank Leopard II Turki menggunakan rudal ATGM Konkurs.

Rudal panggul yang bisa dibawa secara perorangan itu kemungkinan merupakan rudal-rudal yang pernah digunakan Phesmerga ketika bertempur melawan pasukan ISIS di Suriah dan diam-diam dipasok oleh militer Rusia.

Kondisi tank Leopard II yang terhantam rudal ATGM hancur berantakkan dan 6 tentara Turki yang berada di dalamnya tewas.

ATGM Konkurs yang merupakan rudal pemandu pelacak panas mesin tank itu bisa menghantam tank yang berada pada jarak 4 km.

(Baca juga: Selalu Dikaitkan dengan Simbol Seks, Cleopatra adalah Sosok yang Cerdas, Hal Ini Membuktikannya)

Dengan jarak tembak yang cukup jauh itu, operator ATGM Konkurs bisa berada pada posisi yang sangat sulit dideteksi sehingga sulit pula untuk dilumpuhkan oleh para sniper.

Hancurnya tank Leopard II Turki ditangan petempur wanita Phesmerga mencerminkan bahwa untuk menaklukkan pasukan Kurdi yang bertempur secara gerilya ternyata tidak mudah.