Find Us On Social Media :

Inilah Lyudmila Pavlichenko, Sniper Cantik Asal Rusia Pencabut Nyawa 309 Serdadu Nazi

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 4 Februari 2018 | 15:30 WIB

Tapi Lyudmila tak mau menyerah dan menunjukkan sejumlah sertifikat kejuaraan menembak yang pernah dimenangkannya.

Dengan modal sertifikat kejuaraan menembak itu, Lyudmila pun diterima sebagai anggota militer dan ditempatkan di Divisi Infanteri 25 yang sedang punya program mendidik para sniper wanita.

Lulus pendidikan sniper wanita Rusia yang diikuti oleh sekitar 2000 peserta, Lyudmila kemudian ditugaskan untuk mempertahankan sebuah bukit strategis.

Dengan disertai seorang spotter dan menggunakan senapan runduk Model 1891/30 Sniper Rifle berteleskop yang efektif untuk menghantam sasaran pada jarak 550m, Lyudmila segera menunjukkan kehebatannya.

(Baca juga: Tes Kejelian Mata: Anda Punya Penglihatan Hebat Jika Bisa Menemukan Objek dalam 7 Gambar Pola Ini!)

Dalam pertempuran yang berlangsung front Odessa, Lyudmila berhasil menembak mati 187 serdadu Nazi Jerman.

Namun Odessa akhirnya jatuh ke tangan pasukan Nazi Jerman, dan pasukan AL Rusia yang semula bertahan termasuk satuan Lyudmila ditarik mundur ke Sevastopol yang berada di Semenanjung Crimea.

Pertempuran terus berlanjut di front Sevastopol dan Lyudmila pun terus membantai pasukan Nazi Jerman.

Ketika Lyudmila terluka oleh gempuran mortir, ia sudah berhasil membunuh 309 personel pasukan Nazi termasuk 6 sniper yang ditugaskan untuk memburunya.

Demi kepentingan politik dan partai, Komandan Tertinggi pasukan Rusia segera memerintahkan untuk menyelamatkan nyawa Lyudmila dan mengeluarkannya dari front Sevastopol.

(Baca juga: Tatang Koswara Sniper Terbaik Dunia Asal Indonesia, Selamat dari Maut karena Merah-Putih)

Baik pada masa PD II maupun setelah perang seperti halnya para sniper Rusia lainnya, Lyudmila diangkat sebagai pahlawan dan dijadikan ajang propaganda bagi pengembangan idiologi komunis.

Dalam lawatan ke negara-negara Barat seperti AS dan Kanada ia diterima sebagai tamu kehormatan atas jasa kepahlawanannya saat melawan pasukan Nazi Jerman.

Lyudmila yang kemudian berpangkat mayor aktif kembali ke bangku kuliah hingga lulus dan kemudian mengabdikan dirinya di AL Rusia hingga tahun 1953.

Tahun 1974 mantan sniper legendaris yang mengaku terpaksa menembak musuh demi menyelamatkan rekan-rekannya yang masih muda itu meninggal pada usia 58 tahun.