Find Us On Social Media :

Lelaki Kebiri Itu Setia Setengah Mati dan pada Masanya Harganya Jual Lebih Mahal daripada Budak Biasa

By Moh Habib Asyhad, Jumat, 2 Februari 2018 | 18:15 WIB

Intisari-Online.com – Kejantanan mereka dihilangkan supaya ideal sebagai penjaga pintu gerbang, penjaga kuil,  sampai pelayan cinta. Bahkan, di Cina ada yang pernah diangkat sebagai kepala pemerintahan.

Yang mengejutkan, budaya kebiri yang kejam ini masih ada hingga zaman modern ini.

Menurut kepercayaan di India, Dewa Siwa kehilangan alat vitalnya karena kutukan. Dalam kepercayaan orang Sumeria, Kumrabi menggigit dan menelan penis Anu, si Dewa Langit, dalam suatu perkelahian.

Di Mesir, Seth memutus alat vital musuhnya, Qsiris, tapi kemudian diberi ganti yang baru oleh Dewi Isis berupa protesa, sehingga bisa punya keturunan.

Dalam kisah mitologi Yunani kuno, Titan Kronos memotong phallus ayahnya, Uranus saat bersebadan dengan Gaia, ibunya, dan membuangnya ke laut. Demikian juga dalam kisah-kisah dari negara antah berantah antara legenda dan kenyataan, Ratu Semiramis mengebiri semua abdi di istananya sehingga di sekitarnya tidak ada lagi “laki-laki”.

(Baca juga: Peringatan yang Suka Nonton Film Biru, Situs Porno adalah Tambang Emas Bagi Para Hacker untuk Mencuri Uang Anda)

Budak setia

Praktik kebiri ternyata ada seperti diakui terus terang oleh Sum Yaoting, orang kasim (kebiri) dari zaman kaisar Cina yang terakhir di awal abad ini.

Di istana kaisar-kaisar Cina, penggambaran tentang orang-orang kasim adalah terpampang sejak 5.000 tahun lampau, Kaisar mana pun senantiasa memenuhi istananya dengan orang kasim yang juga disebut sida-sida.

Dengan dikebiri, seiring hilangnya buah zakar penghasil hormon seks pria, testosteron, kebanggaan sebagai pria otomatis luntur. Akibatnya, orang kasim biasanya hidup dengan jiwa yang labil, terombang-ambing di antara kebencian pada diri sendiri, keputusasaan, dan kemurungan.

Tanpa identitas, tanpa kampung halaman, dan tanpa harapan. Hanya ada satu penyaluran bagi mereka mengabdi pada majikan dengan kesetiaan yang tinggi.

Barangkali dipacu motivasi  tunggal itu, cukup banyak orang kasim yang telah menorehkan  prestasi gemilang dalam sejarah Cina. Ambil contoh, Guo Shoujing yang berhasil membangun terowongan besar di Beijing hagi junjungannya, Kaisar Kubilai Khan (1215 - 1294).

(Baca juga: Sambut Tahun Anjing Tanah, Inilah 12 Peruntungan Shio di Tahun 2018, 5 Shio Ini Beruntung Banget Sepanjang Tahun!)